TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dinas Keswan Jateng: Daging Anjing Tidak Layak Pangan, Bahaya Kematian

Jangan makan daging anjing lagi, guys!

Ilustrasi anjing (ANTARA FOTO/Adwit B Pramono)

Semarang, IDN Times - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Jawa Tengah menyatakan peredaran daging anjing harus dihentikan secepatnya. Pasalnya, daging anjing rentan membawa penyakit menular terutama rabies yang bisa menyebabkan kematian.

1. Warga Jateng diimbau jangan lagi makan daging anjing

Ilustrasi anjing peliharaan. (IDN Times/Sukma Shakti)

Kepala Bidang Veteriner Disnakeswan Jateng, drh Abdullah mengatakan rabies berasal dari virus yang bersumber dari penyakit hewan yang menular. Bila gejala klinis sudah muncul pada hewan dan manusia, maka dipastikan menyebabkan kematian. 

"Maka penyakit ini berbahaya. Selain itu juga ada imbauan dari Pak Gubernur (Ganjar Pranowo) pada World Rabies Day tanggal 28 September 2021 kemarin bahwa masyarakat jangan lagi memakan daging anjing. Karena daging itu tidak layak pangan, seharusnya menjadi hewan kesayangan," kata Abdullah dalam keterangan kepada IDN Times, Sabtu (30/10/2021).

2. Disnakeswan dan DMFI sosialiasikan bahaya konsumsi daging anjing

Salah seorang penyembelih anjing di Bantul menimbang daging anjing pesanan konsumen. IDN Times/Daruwaskita

Ia menyatakan Jawa Tengah kurang lebih 24 tahun telah berstatus bebas rabies. Meski begitu, pihaknya menekankan jika tetap memerlukan kewaspadaan yang tinggi terhadap risiko penularan penyakit rabies. 

Dinas Keswan saat ini terus berupaya mengedukasi warga Jateng dengan melibatkan Koalisi Dog Meat Free Indonesia dalam program edukasi kesejahteraan hewan. Mereka juga telah meneken Memorandum of Understanding (MoU) untuk menggencarkan sosialiasi mengenai larangan mengonsumsi daging anjing. 

Baca Juga: Marak Konsumsi Daging Anjing, Vaksin Rabies di 5 Daerah Jateng Diperbanyak

Berita Terkini Lainnya