Disdik Jateng: MUI Bisa Dilibatkan Agar Imunisasi Campak Tidak Ditolak Ortu Siswa
Dinkes juga harus lebih aktif lagi, nih
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah meminta agar Majelis Ulama Indonesia (MUI) terlibat aktif untuk memberi pemahaman yang kuat bagi para orangtua siswa berkaitan dengan pemberian imunisasi campak. Musababnya, selama ini banyak orangtua siswa yang tidak setuju jika anaknya menjalani imunisasi campak atas dasar keyakinan agama.
"Kalau soal keyakinan agama kan sudut pandangnya berbeda. Saya rasa MUI sebagai institusi yang berwenang menangani masalah agama musti dilibatkan untuk menyampaikan pendapatnya terkait manfaat imunisasi campak. Sehingga orangtua siswa tidak ada yang menolak penggunaan imunisasi campak," kata Kepala Disdikbud Jateng, Uswatun Khasanah kepada IDN Times, Kamis (26/1/2023).
Baca Juga: 1.735 Warga Jateng Alami Gejala Campak, 160 Orang Dinyatakan Positif
1. Dinkes diminta lakukan penetrasi ke sekolah
Diakuinya bahwa jika para orang tua siswa menolak pemberian imunisasi campak lebih cenderung dilihat dari segi manfaatnya. Menurutnya sikap penolakan juga bisa dilihat kalau penyebaran informasi dari Dinkes kurang maksimal.
"Kalau ada yang menolak imunisasi berarti kan sebagian masyarakat belum bisa diterima dari sisi manfaatnya. Karena masyarakat kita sangat heterogen. Tugas Dinkes harus nge-push lagi di kabupaten/kota. Termasuk bisa minta bantuan ke ahlinya atau penyuluh kesehatan," jelasnya.
Baca Juga: Imunisasi Campak dan Manfaatnya, Kapan Harus Diberikan?