TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times
© 2024 idntimes.com by IDN Media
Home News Jateng

Dokter Kariadi Diusulkan Pahlawan, Agar Peran Dokter Tak Terabaikan

Dijadikan nama rumah sakit di Semarang

Taman Makam Pahlawan Ksatria Ksetra Siguntang Palembang. IDN Times/Feny Maulia Agustin
Verified
Fariz Fardianto

Semarang, IDN Times - Sosok Dokter Kariadi yang turut berjuang melawan pendudukan kolonial Jepang telah mendorong kalangan sejarawan di Jawa Tengah untuk memberikannya sebuah penghargaan tertinggi. Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Jawa Tengah saat ini tengah mengusulkan nama dokter Kariadi untuk dianugerahi gelar pahlawan nasional.

Usulan tersebut saat ini sedang dimatangkan oleh Ketua MSI Jateng, Prof Wasino, sekaligus Guru Besar Bidang Sejarah Sosial di Fakultas Ilmu Sejarah, Universitas Negeri Semarang (Unnes).

Baca Juga: Tangani Pasien Corona, Perawat Kariadi Semarang Meninggal di Ruang ICU

1. Usulan gelar pahlawan bagi dokter Kariadi didukung putri almarhum

Seorang pengunjung saat berada di pintu masuk RSUP dr Kariadi. IDN Times/Fariz Fardianto

Wasino menyebut dokter Kariadi yang meninggal dunia di usia sekitar 40 tahun, sudah semestinya menyandang gelar pahlawan nasional.

"Di tahun 2017 pernah usulkan ke Dinas Sosial Jateng, tapi karena syarat administrasinya kurang, jadinya ditolak. Maka tahun ini kita ajukan usulannya lagi. Dan putri dokter Kariadi, Bu Sri Hartini Kariadi turut mendukung usulan pemberian gelar pahlawan tersebut," kata Wasino saat berbincang dengan IDN Times, Rabu (15/4).

2. Usulan pahlawan bagi dokter Kariadi pernah ditolak pada 2017

Bantuan Sembako Kemensos. Dok. Kemensos
Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Wasino menjelaskan usulan tersebut ditolak oleh pemerintah karena saat itu kepengurusan Tim Peneliti, Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) di Dinsos Jateng belum terbentuk. Maka, kini dirinya kembali memenuhi sejumlah syarat agar usulan gelar pahlawan bagi dokter Kariadi dapat lolos ke Kementerian Sosial.

Syarat-syarat yang sedang dipenuhi meliputi pemberian izin dari LVRI (Legiun Veteran Republik Indonesia), penyusunan kajian sejarah tentang dokter Kariadi, menerbitkan buku mengenai biografi dokter Kariadi hingga meminta dukungan penuh dari Pemkot Semarang dan pihak keluarga.

"Untuk syaratnya sudah kita lakukan semua. TP2GD juga sudah ada badan ad hoc-nya. Putri mendiang dokter Kariadi, Prof Sri Hartini juga sangat mengapresiasi apa yang kita lakukan saat ini. Beliau meminta kami untuk berusaha keras, dia tidak peduli apakah nantinya usulan itu diterima pemerintah atau tidak. Yang penting ada dorongan dari masyarakat sejarah," akunya.

Baca Juga: Diburu! Oknum Penolak Jenazah Perawat Kariadi Semarang, Bakal Dipidana

Topik:
Semarang
jawa tengah
dokter
dokter indonesia
pahlawan
pahlawan Indonesia
Pahlawan Nasional
pahlawan semarang
virus corona
corona
coronavirus
COVID-19
virus corona di indonesia
jasa
sejarah
sejarah Indonesia
Berita Terkini Lainnya

Digulung Ombak TPI Pasir Kebumen, Temannya Selamat Tapi Sodiran Hilang

Minat Baca Warga Jateng Meningkat Pasca COVID-19, Ini Buktinya

Pengelolaan Kota Lama Semarang Alami Kendala, Kurang Kolaborasi

Walah! Dalam Sebulan Ada 90 Warga Jateng Tewas Akibat Kecelakaan Lalin

Film Pesantren Melihat Sisi Lain Kehidupan Santri yang Menyejukkan

Razia 14 Hari di Jateng, Pelanggar Lalin Ditilang ETLE, Dirlantas: Gak Ada Razia Stasioner

Penyanyi Cilik Quinn Salman Ajak Anak-Anak Nyanyi Lagu Sesuai Usia

Perundungan Makin Mengkhawatirkan, Jangan Abai Pada Aksi Bullying!

Liburan di Taman Kota Semarang, Anak-Anak Ungkapkan Cinta Indonesia

Mayoritas Pelajar SMA Jateng Pernah Alami Bullying, Ada yang Dikucilkan