TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Efek La Lina, Petani Tembakau Jateng Diminta Waspada Anomali Cuaca

Budaya tembakau bisa disinkronkan dengan kemajuan zaman

ILUSTRASI menjemur tembakau (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

Temanggung, IDN Times - Sejumlah petani tembakau yang tersebar di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah diminta untuk mewaspadai anomali cuaca akibat fenomena cuaca La Nina. Pasalnya, masih banyak petani yang otodidak kurang mendapatkan dan memahami informasi mengenai cuaca.

Baca Juga: Tarif Cukai Bakal Dinaikan Lagi, Petani Tembakau di Jateng Kian Terpuruk

1. APTI minta petani tembakau bikin terobosan baru untuk siasati perubahan cuaca

Acara sarasehan petani tembakau dengan APTI Jateng. Dok APTI Jateng

Menurut Ketua DPD APTI Jawa Tengah, Muh Rifai, petani tembakau berusaha memperbarui informasi cuacanya dengan mengembangkan kemampuan yang berorientasi pada teknologi modern.

"Saya contohkan saja, masih banyak petani yang otodidak dalam menanam tembakaunya. Makanya harus ada terobosan baru agar penanaman tembakau bisa memperhatikan cuaca. Karena tanaman ini perlu kehati-hatian terhadap cuaca yang akan berpengaruh pada kualitas," ujar Rifai dalam keterangan yang diterima IDN Times, Rabu (31/3/2021).

2. Petani tembakau harus keatif menjaga kualitas tanamannya

komunitaskretek.or.id

Pihaknya menyarankan supaya setiap petani lebih kreatif mencari informasi perubahan cuaca sehingga kualitas tanamannya bisa terjaga dengan baik.

Ia yang selama ini gencar menggelar pertemuan dengan berbagai petani tembakau menyatakan akan meminimalisir kesulitan yang dialami oleh petani.

3. BMKG: Musim kemarau mundur sampai pertengahan April

ANTARA FOTO/Arnas Padda

Forecaster atau peramal cuaca Stasiun Klimatologi Kelas I BMKG Semarang, Zauyik Nana menyampaikan dengan adanya informasi anomali iklim pada komoditas pertanian nantinya bisa memberikan informasi yang membantu petani menentukan musim tanam tembakau. 

"Kita tahu, tembakau itu kan tanaman yang sangat tergantung dengan air. Sehingga yang kita sampaikan bisa memberikan informasi terkait cuaca dan iklim bagi petani," jelasnya.

Ihwal musim kemarau di Jawa Tengah, ia memperkirakan kondisinya mundur sampai pertengahan April 2021 nanti. 

"Ada beberapa faktor yang mempengaruhi mundurnya musim kemarau. Seperti, La Nina lemah yang masih terjadi dan masih hangatnya permukaan air laut. Sehingga potensi hujan masih ada," katanya.

Baca Juga: Incar Para Remaja, Pengedar Tembakau Gorila di Batang Jual Rp50 Ribu 

https://www.youtube.com/embed/llAs58K7WWo
Berita Terkini Lainnya