TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gereja Katedral Semarang Adakan Misa Natal Tatap Muka saat COVID-19

Umat dibatasi 300 orang dengan protokol kesehatan ketat

Penampakan salib pada atap Gereja Katedral Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Semarang, IDN Times - Pengelola Gereja Katedral Santa Perawan Maria Ratu Rosario Suci Semarang memutuskan untuk membatasi jumlah jemaat yang akan mengikuti ibadah misa Natal tatap muka pada 25 Desember 2020. Setiap sesi misa, umat Katolik yang boleh beribadah di dalam Gereja Katedral Semarang dibatasi maksimal sebanyak 300 orang. 

Pada tahun lalu, perayaannya melebihi kapasitas ruangan Gereja Katedral yang mencapai 3.000 orang sehingga kerap meluber ke area parkir gereja.

"Kita lakukan pembatasan untuk menjaga aturan protokol kesehatan virus corona mengingat perayaan Natal tahun ini juga masih dalam suasana pandemik COVID-19. Maka setiap sesi misa hanya boleh diikuti 300 jemaat," kata Pastor Gereja Katedral Semarang, Romo Yoseph Herman Singgih Sutoro, Rabu (23/12/2020).

Baca Juga: Ibadah Natal, Gereja Katolik di Jateng Wajibkan Umat Swab, Rapid Tes

1. Ibadah misa Natal digelar mulai Kamis malam sampai Jumat siang

Gereja Katedral Semarang bersiap menyambut perayaan Natal 2020. IDN Times/Fariz Fardianto

Romo Singgih, begitu ia akrab disapa mengatakan, ibadah misa Natal di gereja tersebut digelar tiga kali. Masing-masing pukul 17.00, 18.00 dan 21.00 WIB pada Kamis (24/12/2020).

Lalu jadwal misa pada Jumat (25/12/2020), pukul 06.00, 08.00 dan 10.00 WIB pagi. 

2. Jemaat misa Natal di Gereja Katedral Semarang dibagi sesuai lokasi rumahnya

Tempat duduk jemaat Misa Natal di Gereja Katedral Semarang diberi kode khusus. IDN Times/Fariz Fardianto

Lebih lanjut, ia menjelaskan setiap jemaatnya sudah diberi kartu identitas khusus agar bisa mengikuti ibadah misa Natal di dalam gerejanya. Gereja Katedral, lanjutnya, juga telah membagi tempat duduk bagi para jemaatnya sesuai dengan lokasi lingkungan rumahnya masing-masing.

Pengelompokan jemaat tersebut mengacu pada kecamatan jemaat berasal, mulai Gajahmungkur, Candisari, Semarang Utara hingga Semarang Timur.

Untuk pembagian tempat duduk menggunakan kode huruf abjad agar panitia penyelenggara misa Natal bisa mendeteksi keberadaan jemaat sekaligus mempermudah upaya tracking.

"Jika ada kejadian terburuk seperti ditemukan penularan COVID-19, biar proses pelacakannya bisa dilakukan dengan mudah. Karena tempat duduknya sudah dibagi-bagi sesuai lingkungan rumahnya," ujar Romo Singgih. 

Baca Juga: Kasus COVID-19 di Jateng Melonjak, 6 Gereja Terapkan Sistem Buka Tutup

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times.

Berita Terkini Lainnya