TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hirup Gas Beracun, Empat Pekerja Doking Kapal Ditemukan Tewas

Korban masuk palka sedalam 5 meter

IDN Times/Fariz Fardianto

Semarang, IDN Times - Proses perbaikan kapal tongkang 'Zulkifli II' di areal galangan kapal Kodja Bahari, Jalan Asahan Nomor 3 Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, memakan korban.

Empat pekerja doking kapal ditemukan meninggal dunia diduga akibat menghirup gas beracun yang muncul dari bawah dek kapal tersebut.

1. Empat korban awalnya masuk palka tongkang sedalam lima meter

IDN Times/Istimewa

Tim Basarnas Jawa Tengah menyatakan, telah berhasil mengevakuasi keempat korban dalam kondisi tubuh membiru.

"Kejadiannya pukul 02.55 WIB dini hari tadi. Ada empat korban yang meninggal dunia setelah masuk ke dalam ruang dalam kapal (Palka) sedalam lima meter, dan ada dugaan kuat karena mereka menghirup gas beracun yang muncul di bawah dek kapal," kata Humas Basarnas Jawa Tengah, Nur Mustova kepada IDN Times, Senin (29/7).

Baca Juga: [FOTO] 10 Potret Reruntuhan Container Crane yang Ditabrak Kapal Asing

2. Memperbaiki kapal di siang hari, korban ditemukan malamnya

IDN Times/Istimewa

Nur mengatakan, tiga korban adalah warga Boyolali dan seorang lagi warga Bekasi. Masing-masing korban yakni, Mardjono (61) asal Gondosari II NO.39 RT 07/17 Kelurahan Harapan Jaya Kecamatan Bekasi Utara Kota Bekasi, Lamani (32), Muhammad Nur Huda (22) dan Jadi (33), ketiganya berasal Desa Pentur, Kecamatan Simo Boyolali.

Ia mengungkapkan kejadian tersebut bermula saat mereka mengerjakan perbaikan kapal pada Minggu (28/7) siang. Tetapi keberadaan mereka tak ada kabarnya hingga sore hari. Kemudian, sekitar pukul 21.30 WIB malam, seorang mandor bernama Wiratno mengecek ke dalam kapal tongkang.

"Tapi hanya ditemukan barang-barang milik para korban. Mandornya lalu mengecek kembali ke atas dek kapal tongkang dan saat membuka pintu palka ternyata empat pekerja dalam kondisi tergeletak sudah tidak bernyawa," tuturnya.

3. Tim SAR sebut ada indikasi kelalaian dalam memperbaiki tongkang

IDN Times/Toni Kamajaya

Ia menyatakan ada indikasi kelalaian saat proses perbaikan kapal berlangsung. Seharusnya, katanya sebelum kapal diperbaiki, area palka dibuka terlebih dahulu untuk mengeluarkan gas beracunnya. Apalagi, tongkang tersebut selama ini dalam kondisi mangkrak bertahun-tahun di pelabuhan.

Baca Juga: Basarnas Temukan Korban Hilang di Pantai Watu Lepek 

Berita Terkini Lainnya