TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

IDI Semarang Nilai Rapid Test Masih Efektif Lacak Warga Kena Corona

Rapid test jadi pilihan saat anggaran pemerintah terbatas

Petugas melakukan pemeriksaan rapid test terhadap seluruh warga binaan Lapas Klas 2b Tulungagung, Dok. IDN Times

Semarang, IDN Times - Meski disebut-sebut tidak lagi relevan untuk mengetahui negatif atau positif virus corona (COVID-19), Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Semarang menyebutkan apabila rapid test masih efektif mempercepat pelacakan terhadap warga yang beresiko tertular virus tersebut.

Baca Juga: 4 Fakta soal Kematian Ketua DPRD Jepara Imam Zusdi Akibat COVID-19

1. Rapid test masih bisa mempercepat deteksi dini COVID-19

Ilustrasi COVID-19 (IDN Times/Rochmanudin)

Ketua IDI Kota Semarang, Elang Sumambar mengatakan rapid test masih efektif untuk melacak penyebaran COVID-19 dari orang-orang yang sering melakukan perjalanan dinas. 

"Penggunaan rapid ini bisa mempercepat deteksi sejak dini mana-mana yang reaktif. Dan mana saja yang nonreaktif. Karena alatnya kan sudah jadi prosedur tetap untuk melacak warga yang melakukan perjalanan dinas," ujar Elang saat dikontak IDN Times, Senin (3/8/2020). 

2. Rapid test jadi pilihan ditengah keterbatasan anggaran

Ilustrasi nakes melakukan Rapid Test Tim IDN Times (IDN Times/Herka Yanis)

Di sisi lain, lanjutnya, rapid test juga masih jadi solusi ditengah keterbatasan anggaran yang dimiliki pemerintah pusat. Ia bilang pemerintah saat ini belum mampu menggelar uji swab bagi masyarakat di daerah. Terlebih di Jawa Tengah, khususnya Kota Semarang penggunaan tes cepat molekuler belum bisa dikerjakan secara menyeluruh.

"Dan kalau semua orang di-swab kan gak mampu (anggaran) pemerintah. Katakanlah kesehatan memang harus nomor satu, tapi ekonominya juga harus tetap jalan. Sekarang kalau kita hentikan rapid test, terus mau pake apa (buat melacak COVID-19). Kalau kita pake tes cepat molekuler juga belum mampu. Alatnya kan harganya mahal," jelasnya. 

Baca Juga: Ketua IDI Jateng: Sebatas Skrining, Rapid Test Masih Bisa Digunakan 

Berita Terkini Lainnya