TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Indonesia Power dan UKM Bandeng Presto Makin Berkibar Berkat Transisi Energi 

Meraih Proper Emas berkat kolaborasi dengan UKM bandeng presto

Seorang pekerja saat mengemas bandeng presto hasil produksi Kelompok Pengolah dan Pemasaran Olahan Ikan (Poklahsar) UD Putri Laut Kemijen Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Sustainable Development Goals (SDG's) menjadi pokok bahasan penting dalam ajang G20 di Bali. Satu di antara sekian banyak persoalan yang menjadi perhatian serius pemerintah Indonesia ialah menyangkut kemiskinan. 

PT PLN (Persero) melalui anak perusahaannya, PT Indonesia Power Semarang Power Generation Unit (PGU) juga berupaya memaksimalkan peran kemitraannya dengan masyarakat guna mendukung pengentasan kemiskinan di wilayah pesisir Ibukota Jateng tersebut.

Dengan menggandeng Kelompok Pengolah dan Pemasar Olahan Ikan (Poklahsar) UD Putri Laut yang beraktivitas di Kelurahan Tambakrejo, Gayamsari Semarang, Indonesia Power Semarang telah menjalin kemitraan sejak 2017 silam. 

Kemitraan yang dijalin dengan PT Indonesia Power Semarang setidaknya dapat dirasakan oleh Martini secara berkelanjutan. Martini dan sang suami, Hartono memang telah merintis usaha produksi bandeng presto dengan melibatkan warga setempat. 

Usaha bandeng presto dirintis sejak 2004

jejakpiknik.com

Rumahnya yang letaknya di Jalan Purwosari Raya RT 06/RW IV, Kelurahan Tambakrejo sengaja disulap menjadi tempat produksi bandeng presto. Rintisan usahanya dimulai dari tahun 2004 silam. Kala itu ia mencoba menekuni pembuatan bandeng presto dengan segala keterbatasan finansial. 

Usahanya pun mulai menggeliat selang dua tahun kemudian atau ketika memasuki pertengahan tahun 2006.

"Saya bikin bandeng prestonya awalnya mulai tahun 2004 dan 2006 mulai dijual ke pasar-pasar, terutama ke Pasar Bulu," kata Martini ketika berbincang dengan IDN Times dalam sesi kunjungan pihak PT Indonesia Power Semarang ke rumahnya, Kamis (15/12/2022). 

Olahan makanan bandeng presto menjadi fokus produksinya. Namun, seiring berjalannya waktu berbagai produk berbahan baku ikan mampu ia hasilkan sebagai penambah variasi. Mulai dari cumi, wader crispy, nugget sampai empek-empek. 

"Pasokan bahan bakunya dari ikan bandeng yang dipanen langsung oleh petambak di Juwana Pati. Terkadang kalau pasukannya menipis, kita juga ambil dari petambak bandeng yang bekerjasama di wilayah pesisir Semarang," kata Martini. 

Dapat bantuan bejana LTHPC hasil kemitraan dengan Indonesia Power

Martini menunjukan bejana hasil bantuan corporate social responsibility (CSR) dari Indonesia Power Semarang untuk meningkatkan kapasitas produksi bandeng presto dari Kelompok Pengolah dan Pemasar Olahan Ikan (Poklahsar) UD Putri Laut Kemijen Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Ia berkata jalinan kemitraannya dengan PT Indonesia Power Semarang memberikan dampak nyata yang besar. Martini bercerita ketika memulai bermitra dengan PT Indonesia Power Semarang tahun 2017, dirinya mendapat segala macam pembinaan untuk meningkatkan kapasitasnya sebagai pelaku usaha kecil dan mikro (UKM) berbasis olahan ikan. 

Kemitraan yang terjalin kemudian berlanjut dari tahun ke tahun. Sampai puncaknya pada 2019 Martini dan sang suami bungah ketika PT Indonesia Power Semarang memberikan bantuan berupa peralatan bejana berteknologi Low Temperature High Pressure Cooker (LTHPC). Dengan menggunakan bejana berteknologi LTHPC, Martini lebih leluasa dalam meningkatkan kapasitas produksi bandeng prestonya. 

"Karena saat saya menggunakan bejana LTHPC ini bisa menghemat waktu sekaligus mengirit pemakaian gasnya. Kapasitas produksi juga jadi tambah banyak. Sekali pakai bejana LTHPC, saya bisa memasak 40 kilogram atau 160 ekor bandeng. Makanya bisa ngirit biaya ketimbang memakai alat biasa yang butuh biaya lebih banyak," terangnya. 

Mampu meningkatkan kapasitas produksi

Seorang pekerja dari Kelompok Pengolah dan Pemasar Olahan Ikan (Poklahsar) UD Putri Laut Kemijen Semarang menunjukkan ikan bandeng yang sedang diolah menjadi makanan bandeng presto. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Menurutnya bandeng presto yang dihasilkan menggunakan alat bejana LTHPC lebih segar dengan mutu dan kualitas yang bagus. Dalam sehari, Martini kerap menerima pesanan dari pelanggannya minimal 200 dus. 

"Walaupun karyawan saya berkurang selama pandemim, tetapi jumlah produksi saya tahun ini mulai nomal kembali. Rata-rata saban hari laku 200 dus atau sebanyak 150 kilogram ikan. Harganya juga tidak pernah berubah. Mulai Rp30 ribu sampai Rp90 ribu per kilogram," ungkapnya. 

Bersama PT Indonesia Power Semarang, dirinya bisa mengambil banyak manfaat. Selain telah membantu membantu pemasaran serta pendistribusian alat produksi. PT Indonesia Power Semarang juga membantunya mengurus segala perizinan produk sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). 

"Selama bermitra sama Indonesia Power sangat berdampak pada produksi bandeng presto Poklahsar Putri Laut. Saya sebagai penggerak UKM menjadi memahami bagaimana mengurus legalitas produk, langkah apa saja yang dibutuhkan agar meraih kepercayaan maksimal dari para konsumen. Sampai akhirnya saya dimudahkan saat memerlukan perizinan dari izin resi Depkes (Departemen Kesehatan)," akunya. 

Indonesia Power Semarang raih penghargaan Proper Emas berkat kemitraan dengan bandeng presto

Sedangkan menurut General Manajer PT Indonesia Power Semarang Power Generation Unit (PGU), Buyung Arianto, apa yang telah dilakukan pihaknya selama ini dengan merangkul Poklahsar Putri Laut sebagai mitra binaannya, sedikit banyak mampu mendongkrak popularitas perusahaannya. 

Bahkan, Buyung mengatakan jalinan kerjasama dengan Poklahsar Putri Laut telah membuahkan sebuah penghargaan piala Proper Emas sebagai apresiasi tertinggi yang diberikan pemerintah bagi anak perusahaan BUMN yang terbukti berhasil meningkatkan kemitraan sehingga membuat kelompok masyarakat menjadi semakin berdaya. 

"Sebenarnya penghargaan Proper Emas yang diraih oleh Indonesia Power Semarang di akhir tahun ini sebagai bentuk keberhasilan kami membina UKM bandeng presto sehingga mereka lebih berdaya. Oleh sebab itulah, ini menjdi bentuk persembahan dari perusahaan untuk masyarakat. Penghargaan yang kami raih ini bisa dikatakan sebagai sebuah perayaan bersama mitra binaan. Mereka berhasil membuktikan bisa berdaya melalui pembinaan yang sudah kita lakukan selama ini," ujar Buyung kepada IDN Times di kantornya, kawasan PLTGU Tambaklorok, Semarang Utara, Jumat (30/12/2022).

Bejana LTHPC hasil kolaborasi Indonesia Power dengan LPPM Unnes

Seorang pekerja Kelompok Pengolah dan Pemasar Olahan Ikan (Poklahsar) UD Putri Laut Kemijen Semarang memasukan tumpukan ikan bandeng ke dalam bejana untuk dimasak selama beberapa jam. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Bantuan bejana LTHPC yang diberikan oleh Poklahsar Putri Laut juga tak sekonyong-konyong datang begitu saja. Buyung bilang bahwa bejana yang dilengkapi teknologi LTHPC tersebut merupakan hasil kerjasama yang panjang bersama LPPM Universitas Negeri Semarang (Unnes). 

Bersama pihak LPPM Unnes, Buyung telah bekerjasama melakukan melakukan penelitian, serangkaian kajian mendalam sampai melakukan pendataan berkesinambungan. 

"Bagi kami, sebuah CSR tidak hanya diberikan kepada warga begitu saja. Tetapi musti ada upaya pemberdayaan terutama warga pesisir Semarang. Untuk itulah, kami ada keinginan untuk memajukan mereka. Kalau ada kekurangan sumber daya akan kita bantu. Sehingga penghargaan Proper Emas tahun ini salah satunya bukti keberhasilan bermitra dengan UKM bandeng presto. Karena kami dinilai menonjol pada inovasi sosial. Ibaratnya kami melakukan pengeluaran uang satu juta dan lewat mereka bisa dikembangkan dan menghasilkan uang Rp2,5 juta. Artinya apa yang kami berikan semuanya harus terukur dan menghasilkan impactnya," paparnya. 

Baca Juga: Blusukan ke Pasar, Juragan Bandeng Presto Menangguk Rezeki saat Pandemik

Berita Terkini Lainnya