TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jadi Bandar Narkoba di Lapas Purwokerto, Napi ini Punya Cabe-cabean

Asetnya di Banyumas hampir Rp1 miliar

Burung murai milik napi Lapas Purwokerto yang disita BNN Jateng. Dok Humas BNN Jateng

Cilacap, IDN Times - Seorang narapidana yang meringkuk di Lapas Kelas II A Purwokerto membuat geger aparat gabungan. Pasalnya, narapidana yang bernama Budiman tersebut belakangan diketahui memiliki harta benda yang bernilai hampir Rp1 miliar selama bekerja menjadi bandar narkoba. Hal tersebut terbongkar saat petugas BNN Jateng bersama BNNK Banyumas merampas harta benda milik sang bandar.

Baca Juga: 2 Napi Narkoba di Semarang Tepergok Simpan Pisau Dijebloskan Sel Tikus

1. Tepergok beli cabe-cabean dari hasil berjualan narkoba

Sejumlah burung cabe-cabean yang disita tim BNNP Jateng. Dok Humas BNNP Jateng

Kepala BNNP Jateng, Brigjen Pol Benny Gunawan menyebut Budiman selama ini berusaha mengelabuhi petugas dengan menyamarkan hasil penjualan narkoba dengan membeli beragam aset barang berharga. 

Aset yang bikin petugasnya terperangah adalah peternakan burung langka. Budiman diketahui membangun sebuah peternakan burung murai, jalak, kolibri dan cabe-cabean dengan taksiran nilai mencapai Rp100 juta. 

"Dia berusaha mengelabuhi petugas dengan seolah-olah dia dan keluarganya mempunyai usaha peternakan dan jual beli burung. Padahal, setelah kita usut, duitnya berasal dari transaksi peredaran narkoba yang dilakukan dia selama ini," ujar Benny, Kamis (18/2/2021).

2. Napi Lapas Purwokerto punya tanah dan rumah seharga ratusan juta

Kepala BNNP Jateng menyita tanah milik napi Lapas Purwokerto senilai Rp500 juta. Dok Humas BNNP Jateng

Benny menyebut ulah Budiman termasuk tindakan pencucian uang yang merugikan negara ratusan juta.

Tak cuma itu, Budiman yang notabene sudah tiga kali dijebloskan ke penjara juga punya sebidang tanah seluas 85,4 meter persegi. Dan sebuah rumah tingkat dua di RT 007 RW 004, Kutasari, Baturaden Banyumas seharga Rp500 juta.

Budiman yang divonis delapan tahun penjara di Lapas Purwokerto punya sebuah tanah 84 meter persegi di lokasi yang sama. 

"Dia punya 22 burung langka jenis murai, kolibri, jalak dan cabe-cabean seharga Rp100 juta, aset tanah dan rumah seharga kurang lebih Rp500 juta. Selama jadi bandar, dia menerima setoran uang lewat rekening istrinya berinisial NK dan rekening adiknya yang juga jadi narapidana," ungkapnya. 

Baca Juga: Klaten Jadi Tempat Penangkaran Jalak Bali Terbesar di Indonesia 

Berita Terkini Lainnya