TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jenderal Hoegeng dan 2 Tokoh Jateng Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Salah satunya Jenderal Hoegeng

Seorang pengunjung saat berada di pintu masuk RSUP dr Kariadi. IDN Times/Fariz Fardianto

Semarang, IDN Times - Tiga tokoh asal Jawa Tengah yang selama ini turut berjuang melawan kolonial Belanda sedang diusulkan menjadi pahlawan nasional. Ketiga tokoh yang dimaksud yaitu dr Kariadi, Jenderal Polisi Hoegeng Imam Santoso dan Profesor Soegarda Poerbakawatja.

Usulan penganugerahan pahlawan nasional bagi ketiga tokoh ini muncul dari keinginan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. 

Baca Juga: Kisah Teladan Jendral Hoegeng, Polisi Jujur yang Disanjung Gus Dur

1. Ganjar ngaku sudah kirim surat ke Mensos untuk meloloskan tiga nama calon pahlawan nasional

Menteri Sosial Juliari Batu Bara dalam Webinar dan Bimbingan Teknis Bekerja di Tengah Pandemi COVID-19 bagi Pekerja Sosial/ dok Kemensos

Ganjar mengaku saat ini sudah berkirim surat kepada Mensos Juliari P Batubara agar nama ketiga tokoh tersebut diloloskan sebagai pahlawan nasional. Surat yang dikirim Ganjar bernomor 464/0009043.

"Usulannya sudah saya setujui. Ada tiga yang diusulkan. Yakni pak Hoegeng, dr Kariadi dan satu lagi pak Soegarda, yang sekarang namanya dipakai untuk museum di Purbalinggga. Sudah saya kirim ke pusat," kata Ganjar dalam keterangan yang didapat IDN Times, Jumat (19/6).

2. TP2GD sudah teliti syarat pengajuan pahlawan nasional

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (Dok. Humas Pemprov Jateng)

Ia mengatakan semula ada usulan dari masyarakat untuk menganugerahkan ketiga tokoh itu jadi pahlawan nasional. Usulan datang dari arus bawah. Setelah itu dinaikan ke Pemprov. Lalu dilakukan kajian oleh Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Jawa Tengah. Saat ini ketiganya telah memenuhi persyaratan yang berlaku.

"Itu detail. Ada usulan dari masyarakat, ada data yang dilampirkan. Tugas kami memverifikasi saja, apakah semuanya betul dan tidak ada yang terlanggar. Kemudian setelah itu, kami meneruskan ke pusat," lanjutnya.

Ia menekankan bahwa keputusan akhir nantinya berada di tangan Sekmil Presiden. "Kami hanya meneruskan saja," tutupnya.

Baca Juga: Dokter Kariadi Diusulkan Pahlawan, Agar Peran Dokter Tak Terabaikan

Berita Terkini Lainnya