TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jual Rumah dan Hardtop, Kholil Crazy Rich Jepara Bangun Jembatan Rp5 M

Kecewa sama Ganjar, katanya bisa dihubungi, tapi gak respon

Kholil Crazy Rich asal Dukuh Kecapi Kecamatan Tahunan Jepara. (Dok. Pribadi Kholil)

Jepara, IDN Times - Kisah para crazy rich belakangan sedang viral. Setelah orang kaya asal Grobogan, Joko Suratno, kini giliran aksi Kholil, seorang warga Dusun Kecapi, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara yang mencuri perhatian publik. 

Kholil yang notabene lahir dan besar di Dusun Kecapi rela merogoh koceknya senilai Rp5 miliar untuk membangun sebuah jembatan sepanjang 22 meter. Jembatan yang ia bangun selebar 6 meter itu berhasil menghubungkan empat dusun sekaligus. 

Ketika berbicara dengan IDN Times via telepon pada Kamis (5/5/2022), Kholil berkata, terbesit untuk membangun jembatan itu agar desanya tidak bertambah lagi yang terisolir.

"Jembatan yang saya bangun terhubung ke Dukuh Kecapi Krajan, Dukuh Tempur, Dukuh Kedungjogo dan Dukuh Kecapi Jotan. Karena selama ini saya melihat warga desa saya yang terisolir," kata pria berusia 68 tahun ini. 

Baca Juga: 7 Fakta Crazy Rich Grobogan Joko Suranto, Rogoh Kocek Rp 2,8 Miliar untuk Jalan Rusak

1. Warga Kecapi kerap melintasi sungai setiap berangkat kerja dan sekolah

Ilustrasi aliran sungai. (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

Kholil bilang, selama bertahun-tahun jika warga desa kerap bersusah berusaha keras memutar arah berkilo-kilo meter agar dapat sampai ke desa seberang. Jarak yang ditempuh kurang lebih 15 kilometer. 

Jika ingin cepat sampai, anak-anak Dukuh Kecapi yang juga harus menyeberang sungai. Pun demikian yang dilakukan ibu-ibu yang bekerja di pabrik mebel.

"Ibu-ibu di desa saya paling sering pulang perginya lewat sungai. Jadi berangkat pakaiannya jadi basah kuyup. Pulangnya juga sama. Kan "dibakar" dengan kondisi kayak gitu. Karena iba melihat keadaan warga desa, jadi saya putuskan bangun jembatan. Pembangunannya dimulai Oktober 2019 dan selesai pas awal Januari 2020," akunya. 

2. Kholil rela jual Hardtop, tanah, dan rumah

Mobil hardtop jadul(unsplah/Jonathan Beckman)

Pembangunan dimulai dari meratakan tanah di pinggir sungai di Dukuh Kecapi. Kemudian ia dibantu warga desa gotong royong membuat fondasi jembatan

Menurut Kholil, pembangunan jembatan berpacu dengan waktu karena harus menghindari musim hujan. 

Biaya pembangunan ia dapatkan dari hasil jual tanah dan dua rumah milik di Jepara. Lalu ia juga menjual aset rumahnya di Depok, Jawa Barat serta menjual tiga mobil jeep Hardtop kesayangannya. 

3. Kholil bangun jembatan senilai Rp5 miliar

Jembatan yang sudah dibangun oleh Kholil. (Dok. Pribadi Kholil)

Dari total jual asetnya sebanyak itu, Kholil mengklaim bisa mengumpulkan uang sebanyak Rp3,7 miliar.

"Misalnya satu rumah di Depok laku Rp500 juta. Tapi karena masih kekurangan biaya, saya juga jual dua rumah di Jepara, sebidang tanah. Dan yang terakhir dua sampai tiga Hardtop yang sering saya pakai offroad saya jual juga. Terus hasil saya selama perdagangan utama ( bursa saham) saya ambil semua buat biaya tambahan. Kalau dijumlahkan semua uang yang saya pakai buat bangun jembatan mencapai lebih dari Rp5 miliar," ujar Kholil. 

Ia mengaku biaya pembangunan di desanya memang semakin membengkak mengingat badan jembatan yang membentang di sungai yang besar.

"Ternyata setelah diukur-ukur, saya perlu uang lagi untuk meratakan akses jalan menuju jembatan. Terus mengaspal jalan menuju jembatan agar bisa dilewati motor dan mobil. Dan pas pandemik 2020 sampai sekarang jembatannya bisa dipakai warga,". 

4. Kholil kecewa sama Ganjar Pranowo

Kondisi jembatan yang baru setengah jadi hasil jerih payah Kholil. (Dok Pribadi Kholil)

Walau begitu, jerih upayanya membangun jembatan buat warga desanya tidak mendapat tanggapan dari Bupati Jepara Dian Krisnandi. Bahkan, seorang Petinggi Kecapi sebutan bagi kepala desa di Jepara tidak menggubris niat tersebut dengan baik. 

Kholil pun dibuat kecewa karena Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tidak pernah merespon ketika dihubungi berulang kali. Ia mengaku telah menghubungi Ganjar saat kesulitan menjual aset rumahnya sebagai modal membangun jembatan. 

"Berkali-kali saya kirim email, kontak saya lewat hotline dan telepon pribadi Pak Ganjar juga tidak pernah merespons. Terus terang saya kecewa sekali sama sikap dia. Padahal saya sempat melihat di televisi kalau dia pernah bilang siap dihubungi oleh warga yang sudah membangun infrastruktur di desanya. Cuman, nyatanya dia sama sekali gak merespon," keluhnya.

Baca Juga: Menyibak Jejak Keraton Ratu Kalinyamat di Jepara, Kini Terendam Lumpur

Berita Terkini Lainnya