Kasus Stunting Semarang Utara Naik, Efek Balita Dititipkan Pengasuh
Ayo ubah pola asuh!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Kecamatan Semarang Utara menjadi wilayah yang memiliki kasus stunting tertinggi, mencapai 211 kasus di Kota Semarang. Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak. Seperti tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Baca Juga: Stunting Hambat Tumbuh Kembang Kecerdasan Anak
1. Stunting terbanyak ditemukan di dua kelurahan
Camat Semarang Utara, Margo Hariadi mengaku, stunting paling banyak ditemukan di Kelurahan Bandarharjo ada 74 kasus dan sekitar 87 kasus di Kelurahan Tanjung Mas.
Kemudian kasus stunting lainnya ditemukan di Kelurahan Bulu Lor ada 2 kasus, wilayah Dadapsari ada 16 kasus, di Kelurahan Kuningan 23 kasus, Panggung Kidul 5 kasus, Purwosari 3 kasus. Sementara wilayah Plombokan dan Panggung Lor masing-masing 0 kasus.
"Penyebab munculnya stunting akibat beberapa anak banyak dititipkan oleh pengasuh, karena orang tuanya sibuk bekerja. Sehingga makanya kurang teratur," ujar Margo, Rabu (3/8/2022).
Baca Juga: Jadi Model Dadakan, Emak-emak Semarang Pede Pakai Kebaya Buatan Napi