TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kekeringan Meluas, Empat Daerah di Jateng Minta Bantuan Dana Talangan

Ada 19 daerah mengalami kekeringan panjang

ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar

Semarang, IDN Times - Dampak kekeringan yang semakin meluas membuat empat kabupaten di Jawa Tengah meminta bantuan dana talangan kepada pemerintah provinsi setempat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Sudaryanto mengungkapkan keempat daerah yang dimaksud adalah Kabupaten Klaten, Grobogan dan Boyolali.

"Setiap kepala daerah di empat daerah saat ini sudah mengajukan permintaan dana bantuan kepada kami karena kemarau yang saat ini meluas membuat beberapa daerah tidak bisa ditangani dengan optimal. Ada kemungkinan dana darurat kebencanaan yang mereka milik sekarang kondisinya sedang menipis," kata Sudaryanto kepada IDN Times, Rabu (17/7).

Baca Juga: Kemarau Panjang, BPBD Jateng Minta Warga Hindari 5 Perilaku Ini

1. Jumlah dana talangan yang diminta bervariasi

ANTARA FOTO/Risky Andrianto

Sudaryanto mengungkapkan, empat daerah tersebut mengajukan bantuan dana talangan dengan nilai bervariasi. Kebutuhannya disesuaikan dengan kondisi masyarakat yang mengalami kekeringan berkepanjangan.

"Masing-masing beda nilai pengajuannya. Saya sedang menghitung kebutuhan anggarannya," ujarnya tanpa menyebut rinci besaran dana yang diminta oleh empat daerah itu.

Baca Juga: Awal Kemarau, Debit Air di 41 Waduk Menyusut Hingga 24 Persen

2. Daerah yang terdampak kekeringan kian meluas

ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar

Untuk saat ini, jumlah kabupaten/kota di wilayahnya yang terkena efek kekeringan panjang bertambah. Dari semula hanya 10 daerah, kini sudah mencapai 19 daerah.

Lebih lanjut, Sudaryanto menyatakan, kesembilan belas daerah yang mengalami kekeringan berkepanjangan yaitu Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Klaten, Sukoharjo, Sragen, Grobogan, Pati, Jepara, Kabupaten Semarang, Temanggung, Pemalang, Tegal, Brebes, Kota Semarang dan Kota Pekalongan. Per 11 Juli kemarin, terdapat 829 tangki air bersih yang digelontorkan bagi masyarakat setempat.

"Dukuh yang terkena kekeringan panjang mencapai 227 titik sedangkan ada pula 180 desa yang sekarang mengalami dampak serupa," tuturnya.

Baca Juga: Jokowi: Puncak Kemarau Terjadi Pada Agustus dan September

Berita Terkini Lainnya