Keren! Singkong Jadi Jurus Salatiga Buat Jadi Kota Kreatif UNESCO
Salatiga akan jadi kota yang livable dan lovable, guys
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salatiga, IDN Times - Olahan singkong yang selama ini dipandang sebelah mata bagi sebagian orang ternyata mampu memberikan kontribusi bagi pendapatan aset Kota Salatiga, yang mencapai Rp15 miliar per tahun. Berkat torehan tersebut, Wali Kota Salatiga Yuliyanto mencanangkan kuliner olahan singkong sebagai bagian dari upaya Salatiga masuk dalam daftar UNESCO Creative Cities Network (UCCN) yang bernaung dibawah PBB.
"Meskipun tanpa ada bantuan dari Pemerintah yang mencapai ratusan juta bahkan miliaran rupiah, tetapi dari para pelaku usaha kuliner berbahan dasar ketela pohon atau singkong ini bisa mendatangkan pendapatan sebesar Rp15 miliar buat Salatiga. Tentunya yang berbelanja tidak hanya warga lokal, tetapi sudah merambah kemana-mana, dan bisa memacu perputaran uang yang terjadi saat ini," ujar Yuliyanto dalam keterangan resmi yang didapat IDN Times, Kamis (20/5/2021).
Baca Juga: 6 Resep Olahan Tape Singkong yang Rasanya Enak, Cocok buat Camilan!
1. Makanan olahan singkong menyesuaikan perubahan perilaku masyarakat
Yulianto menuturkan selama ini makanan berbahan singkong mampu beradaptasi pada perubahan perilaku masyarakat modern. Orang-orang, katanya, kini tidak melulu mencari roti melainkan berburu olahan singkong yang dipoles dan padu padan citarasa kuliner modern.
Ia optimistis olahan singkong--yang juga populer sebagai ubi kayu--bisa membawa Kota Salatiga dikenal masyarakat internasional. Pasalnya, partisipasi masyarakat dan UKM khususnya bidang makanan olahan singkong di Kota Salatiga telah mampu memberikan kontribusi aset yang besar.
Baca Juga: Memperkuat Keberagaman Saat Ramadan: 39 Etnis di Salatiga Hidup Rukun