TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lagi Berburu Belalang, Warga Pudakpayung Jatuh ke Sumur Sedalam 20 Meter

Korban ditemukan sudah meninggal

Personel Basarnas Semarang saat mengangkat tubuh korban yang terperosok ke sumur. Dok Humas Basarnas Semarang

Semarang, IDN Times - Nasib tragis menimpa Giarsih, pada Minggu siang (7/6). Niatnya untuk berburu belalang di semak belukar justru berbuah petaka. 

Lelaki yang tinggal di Jalan Soroti RT 05/RW VII, Kelurahan Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik Semarang tersebut justru meregang nyawa setelah mengalami kecelakaan tunggal.

Ceritanya berawal saat Giarsih sedang sibuk mencari belalang bersama seorang rekannya di kebun tak jauh dari rumahnya.

Baca Juga: 5 Fakta Unik Belalang Sembah, Mampu Memutar Kepala hingga 180 Derajat

1. Giarsih awalnya berpencar dengan rekannya untuk berburu belalang

fanabc.com

Saat itu, Giarsih mengajak rekannya yang bernama Hariadi untuk berpencar mencari belalang di kebun. Namun, sekitar 30 menit kemudian Hariadi tiba-tiba dikejutkan dengan munculnya teriakan yang meminta tolong.

"Ketika dicari sumber suaranya, rekan korban mendapati suara rintihan ternyata berasal dari dalam sumur," kata Nur Yahya, Kepala Basarnas Semarang ketika dikontak IDN Times.

2. Giarsih ditemukan tercebur ke sumur sedalam 20 meter

Kondisi korban yang terperosok sumur ditemukan meninggal dunia. Dok Humas Basarnas Semarang

Tak butuh waktu lama bagi regu Basarnas gabungan untuk menuju ke lokasi kejadian. Dengan dibantu beberapa petugas BPBD dan para relawan, personelnya berusaha mengevakuasi Giarsih yang ditemukan tercebur ke dalam sumur.

Kedalaman sumur sekitar 20 meter dengan lebar 1,5 meter membuat personelnya berupaya ektra keras mengangkat tubuh Giarsih.

Yahya menduga korban lengah saat mencari belalang di kebun. Sehingga, korban tidak tahu ada lubang sumur yang ditimbun tanah.

"Diduga korban tidak mengetahui keberadaan sumur yang dipenuhi rumput ilalang. Akibatnya, dia terperosok jatuh ke dalam sumur. Dan kedalaman sumurnya sekitar 20 meter," ujarnya.

3. Personel Basarnas harus pakai alat pernapasan saat evakuasi tubuh

Personel Basarnas harus pakai alat khusus untuk evakuasi korban yang terperosok sumur di Pudakpayung Semarang. Dok Humas Basarnas Semarang

Personelnya lalu mengevakuasi korban memakai perlengkapan alat mountenering. Mula-mula personelnya turun ke dasar sumur menggunakan metode lowering atau mengaitkan tali pada satu tambatan dibantu seorang personel yang turun ke bawah sumur untuk menggotong tubuh korban.

Tak cuma itu saja, personelnya juga dilengkapi alat bantu pernapasan atau Selft Contain Rescue Breathing (SCBA) untuk melakukan pertolongan ke dasar sumur.

Baca Juga: Jatuh ke Sumur Sedalam 14 Meter, Mbah Mustamit Ditemukan Selamat

Berita Terkini Lainnya