TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Laut Jawa Dilanda Angin Timuran, Arus Pelayaran Semarang-Kalimantan Lancar

Pelni Semarang operaikan dua kapal menuju Kalimantan

Ilustrasi. Kemenhub bersama PT PELNI (Persero) mengadakan mudik motor gratis tahun ini. (Dok. PELNI)

Semarang, IDN Times - Musim angin timuran yang melanda Laut Jawa tidak berdampak terhadap arus pelayaran di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. Dua kapal yang dioperasikan PT Pelni, masing-masing KM Lawit dan KM Kelimutu, tetap beroperasi normal tanpa kendala apa pun.

Baca Juga: Jaga Keselamatan Penumpang, 26 Kapal Pelni Rutin Diperbaiki Di Area Docking

1. Arus kapal rute Semarang-Kalimantan tetap on time

Kepala Cabang Pelni Semarang Idayu Adi Rahajeng saat berada di kantornya, kawasan Kota Lama, Semarang Utara. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Kepala Cabang Pelni Semarang, Idayu Adi Rahajeng mengungkapkan, selama satu pekan ada dua kali jadwal keberangkatan dan kedatangan dari Pelabuhan Tanjung Emas menuju Kalimantan maupun sebaliknya.

"Arus pelayaran kapal yang kita jalankan sejauh ini masih normal. Keberangkatan maupun kedatangan kapal di Kalimantan tetap on time karena hal tersebut jadi komitmen kita untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para penumpang," kata Ayu, sapaan akrabnya ketika ditemui IDN Times, Selasa (28/6/2022). 

2. Pelni Semarang layani rute ke banyak pelabuhan

Kumpulan potret KM Lawit, tempat Isoter pasien COVID-19 di Provinsi Lampung (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Ayu menjelaskan, dua kapal yang dioperasikan Pelni melayani rute dari Pelabuhan Tanjung Emas menuju Pelabuhan Kumai, Sampit dan Pontianak. 

Berbeda dengan kapal lainnya, KM Lawit dan KM Kelimutu merupakan dua kapal yang beroperasi melayani perjalanan ke berbagai pelabuhan sekaligus. Misalnya dari Pelabuhan Tanjung Emas kemudian menyusuri lalu lintas sungai menuju Sampit, Kumai serta Pontianak. 

Setiap perjalanan rute Semarang-Kalimantan, katanya kapalnya mampu mengangkut penumpang kisaran 500--900 orang.

"Dan karena kapal kita melayani banyak pelabuhan atau multiport, sehingga ketepatan waktu jadi suatu yang mutlak kita penuhi. Kita maksimalkan supaya jangan sampai telat berangkat karena kita menghindari kenaikan air pasangnya," urainya.

3. Kru kapal Pelni wajib cek kesehatan sebelum berlayar

Kapal Coast Guard China-5202 membayangi KRI Usman Harun-359 saat melaksanakan patroli mendekati kapal nelayan pukat China yang melakukan penangkapan ikan di ZEE Indonesia, utara Pulau Natuna. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Agar nyaman selama perjalanan, para penumpang kapal Pelni mendapat berbagai fasilitas penunjang. Mulai tersedianya kantin, area playground, jogging track, bioskop mini sampai perlengkapan tidur dan makanan. 

Dengan fasilitas yang memadai itu, pihaknya berusaha memberikan pelayanan dari hulu ke hilir sehingga penumpang dapat dimanjakan dengan kemudahan sarana di dalam kapal.

Tim KKP juga kerap mengecek kesehatan kru kapal dan para penumpang. Sebelum berangkat, semua kru diwajibkan rutin periksa kesehatan fisiknya, menyediakan hand sanitizer di dalam kapal serta menyemprotkan disinfektan. 

"Penumpang bisa ambil makanan dan minuman secara mandiri atau self service dengan scan barcode makanan. Hal ini sebagai wujud penerapan protokol kesehatan. Untuk kru kapal KM Lawit dan KM Kelimutu kami pastikan sudah menerima vaksin lengkap," terangnya. 

4. Ketinggian gelombang Laut Jawa berkisar 1 meter

IDN Times/Sukma Sakti

Terpisah, berdasarkan penuturan Stasiun BMKG Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang, angin timuran yang melanda Laut Jawa tidak berdampak pada peningkatan gelombang laut. 

Ketinggian gelombang perairan utara pada Selasa (28/6/2022) sampai Sabtu (2/6/2022) diperkirakan maksimal mencapai satu meter. Kondisi gelombang laut relatif aman bagi pelayaran kapal penumpang dan nelayan. 

"Untuk saat ini sampai tanggal 2 Juli ketinggian gelombang di perairan utara Jateng maksimumnya 1 meter. Saya pikir kalau kondisinya begini cenderung aman buat para nelayan dan kapal penumpang. Karena sekarang mestinya sudah masuk kemarau, tapi karena ada anomali cuaca jadinya lebih banyak turun hujan," ujar Kepala Stasiun BMKG Meteorologi Maritim Tanjung Emas, Retno Widyaningsih kepada IDN Times

Baca Juga: Sakramen Unik, 128 Pemuda Katolik Semarang Berikan Sedekah kepada Biksu

Berita Terkini Lainnya