TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Memasuki Puncak Kemarau, 6 Kabupaten Alami Kekeringan Terparah

2 juta lebih warga terkena kekeringan panjang

Ilustrasi kekeringan (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

Semarang, IDN Times - Memasuki puncak musim kemarau, bencana kekeringan yang melanda Jawa Tengah semakin meluas. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah menyatakan terdapat 28 daerah yang saat ini terdampak kekeringan.

1. Kekeringan sudah meluas di 28 kabupaten dan kota

IDN Times/Fariz Fardianto

Kepala BPBD Jawa Tengah, Sudaryanto mengungkapkan saat ini terdapat 213 kecamatan yang dilanda kekeringan. Selain itu, pihaknya menemukan 843 desa yang terdampak kekeringan panjang.

"Untuk mengatasi kekeringan yang saat ini meluas ke 28 kabupaten dan kota, kita sejak awal Agustus mulai menggelontorkan air bersih sebanyak 9.741 tangki," ungkap Sudaryanto saat dikontak IDN Times, Rabu (4/9). 

Baca Juga: Awalnya Dianggap Gila, Mbah Sadiman Berhasil Hijaukan Desanya

2. Yang paling parah ada di enam daerah, termasuk Purbalingga dan Wonogiri

IDN Times/Fariz Fardianto

Ia mengaku, dari 28 daerah di atas, enam kabupaten di antaranya mengalami kekeringan paling parah. 

Keenam daerah yang ia maksud yaitu Kabupaten Purbalingga yang mendapatkan air bersih sebanyak 1.351 tangki, Kabupaten Wonogiri mendapat 2.315 tangki, Kabupaten Banyumas mendapat 813 tangki, Grobogan mendapat 685 tangki, Sragen mendapat 679 tangki dan Blora mendapat 656 tangki. 


"Untuk wilayah lainnya permintaan distribusi air bersihnya hanya skala kecil. Seperti Rembang, Demak, Jepara dan Brebes. Masing-masing sekitar 200an tangki," terangnya. 

3. Sebanyak 2.056.287 jiwa mengalami kelangkaan air bersih

IDN Times/Fariz Fardianto

Sudaryanto menyampaikan, jumlah korban yang terkena dampak kekeringan kini meningkat pesat. Saat memasuki puncak kemarau di bulan Agustus kemarin, terdapat 545.851 kepala keluarga atau setara dengan 2.056.287 jiwa yang kekurangan pasokan air bersih.

Baca Juga: Puncak Kemarau, Empat Waduk di Jawa Tengah Kosong Melompong 

Berita Terkini Lainnya