TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Memprihatinkan, Limbah Pabrik Penyumbang Terbanyak Pencemaran Sungai 

Terjadi hampir di semua sungai di Jawa tengah 

Istimewa

Semarang IDN Times- Pakar lingkungan hidup dari Universitas Diponegoro (Undip), Prof Soedharto P Hadi menilai tingkat pencemaran limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di wilayah Jawa Tengah sudah tergolong mengkhawatirkan. Akibatnya  hampir di semua  sungai mengalami pencemaran tinggi.

Diduga limbah pabrik mentah yang dibuang ke sungai merupakan penyumbang paling banyak. 

Baca Juga: Ribuan Pabrik Manufaktur Belum Kelola Limbah Beracun, Kok Bisa?

1. Pemilik pabrik diduga masih mengabaikan kelestarian lingkungannya

Dok.IDN Times/Istimewa

Ia menyayangkan perilaku para pemilik pabrik yang masih abai terhadap pelestarian lingkungan sekitarnya. Padahal, menurut Soedarto, kalaupun tak bisa mengelola limbah beracun, bisa dikirim ke pusat pengelolaan limbah di Cileungsi, Jawa Barat.

"Ya kalau tidak bisa mengolah pastinya harus dikirim ke Cileungsi. Itu sudah kewajiban mereka siapa yang menimbulkan pencemaran, maka harus bisa mengelolanya. Opsinya cuma dua. Yaitu apakah harus dikelola sendiri atau dikirim ke Cileungsi," kata Soedarto kepada IDN Times belum lama ini. 

Baca Juga: Begini Cara Masjid Al Akbar Surabaya Olah Limbah Kurban Jadi Kompos

2. Ketaatannya perlu ditingkatkan

fortune.com

Soedarto menyatakan, ketaatan para pemilik pabrik yang beroperasi saat ini, perlu ditingkatkan lagi. Meski begitu, dari hasil penelitiannya selama ini masih ada ribuan pabrik yang nekat membuang limbah beracunnya ke permukaan sungai.

Hal ini bisa dilihat dari kondisi anak sungai Semarang, Pemali, Juwana, dan Bengawan Solo yang mengalami pencemaran cukup tinggi. "Kalau dilihat di sungai-sungai pencemarannya sudah tinggi. Oleh karenanya, pihak Dinas Lingkungan Hidup wajib memantau operasional pabriknya juga. Karena proses pemantauan Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (RKL-RPL) itu tugasnya pemerintah," cetusnya.

Baca Juga: Aliran Sungai yang Tercemar Limbah Selama 15 Tahun Disegel Warga

Berita Terkini Lainnya