TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Miris! IGD RS Kariadi Semarang Membludak, Pasien Dirawat di Tenda

Jumlah pasien COVID-19 RS Kariadi naik 100 persen

Seorang perawat saat berjalan masuk ke ruang Rajawali RS Dr Kariadi Semarang tempat isolasi pasien suspek virus corona. IDN Times/Fariz Fardianto

Semarang, IDN Times - Lonjakan penularan COVID-19 di Kota Semarang menyebabkan semua ruang isolasi untuk perawatan pasien terinfeksi virus Corona di RSUP dr Kariadi Semarang, membludak.

Saking penuhnya, pihak rumah sakit setempat memutuskan merawat para pasien non-COVID-19 di tenda-tenda yang dibangun di lokasi parkiran.

Baca Juga: Virus Corona Varian India Masuk Semarang, RSUD Penuh, Pasien Antre

1. Ruangan IGD RSUP Kariadi sudah dipenuhi pasien COVID-19

Ilustrasi IGD (IDN Times/Besse Fadhilah)

Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang RSUP dr Kariadi Semarang, dr Agoes Oerip Poerwoko mengaku terpaksa mendirikan tenda darurat untuk merawat pasien non-COVID-19 lantaran kondisi rumah sakitnya sudah dipenuhi pasien COVID-19.

Tercatat, dari semula hanya ada 44 pasien COVID-19 pada bulan Mei kemarin, jumlahnya melonjak 100 persen ketika memasuki Juni 2021 yakni sebanyak 161 orang.

"Di IGD yang di depan memang dipakai buat penanganan COVID-19. Karena kurang cukup, maka sebagian besar pasien reguler kita geser ke tenda ya untuk merawat yang non COVID-19," kata Agoes, Rabu (16/6/2021).

2. Saban hari ada 30 pasien COVID-19 yang ngantre swab di IGD

Ilustrasi Swab Test (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Ia menyatakan sejak sebulan terakhir, terdapat para pasien COVID-19 yang ditangani di ruang IGD RSUP Kariadi. Proses penanganannya lebih banyak pada tes swab dan melakukan tracing terhadap pihak-pihak yang kontak erat dengan pasien COVID-19.

Menurutnya dengan kapasitas normal ruang IGD hanya bisa menampung 30 pasien. Kini saban hari ruangan IGD RSUP Kariadi telah menangani lebih dari 80 pasien.

"Setiap hari yang datang ada 30 orang. Mulai minta rawat inap, rawat jalan. Ada yang diobservasi komorbidnya dan periksa laboratorium," akunya.

Ia bilang saat ini ruang IGD sudah penuh dengan banyaknya antrean para pasien COVID-19 yang akan dilakukan swab. Untuk mengurai antrean di IGD, pihaknya telah melakukan observasi dan evaluasi terhadap pasien.

"Kalau IGD kelihatan penuh itu karena antrean pasien yang swab. Jadi swab khusus pasien, evaluasi kasus penularannya dan ditracing harus swab di IGD. Pasiennya juga macam-macam," terangnya.

Baca Juga: BOR Kudus Tembus 94 Persen, 4 Rumah Sakit Penuh Pasien COVID-19 

Berita Terkini Lainnya