Mobilitas Warga Jateng Masih Tinggi, Ganjar Ajak Kades dan RT Lockdown
Mobilitas warga Jateng cuma turun 15 persen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Minggu pertama pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro Darurat di Jawa Tengah belum memberikan efek yang berarti. Pasalnya, menurut Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo kegiatan mobilitas warganya sampai hari ini, Jumat (9/7/2021), masih terbilang tinggi.
Berdasarkan data yang diterimanya dari pemerintah pusat, pengurangan mobilitas warganya baru bisa 18 persen atau setengah dari target yang digadang-gadang oleh pusat yakni mencapai 30 persen.
"Kemarin sore kita mengevaluasi secara nasional, disiplinnya masih perlu ditingkatkan, pergerakan manusianya masih cukup tinggi," ujarnya.
Baca Juga: Ngaku Siap Ikuti PPKM Darurat di Jateng, Ganjar: Tunggu Juklaknya
1. Para kades dan RT diperintahkan mengunci pergerakan warga desa
Orang nomor satu di Jateng tersebut menekankan saat ini menginstruksikan kepada semua kepala desa, RT dan tokoh-tokoh masyarakat guna mendukung penuh kebijakan PPKM Darurat hingga tanggal 20 Juli nanti.
Ia sudah memerintahkan kepada Penjabat Sekda Jateng Prasetyo Aribowo untuk berkomunikasi dengan para Sekda se-Jateng agar menggandeng tokoh-tokoh di level terkecil.
"Pemerintahan mana yang paling kecil? Ya desa. Maka kontrol di level desa itu, kalau bisa dikuncinya di situ sehingga tidak terlalu banyak yang bergerak. Ajak yuk Kades, RT, tokoh agama dan tokoh masyarakat, kegiatannya dibatasi," ungkapnya.
Baca Juga: Pantau Gejala COVID-19, Kemenkumham Jateng Minta Kejujuran Pegawainya