Penghayat Sebut Sesajen Jadi Tradisi untuk Dekatkan Diri kepada Tuhan
Penghayat sesalkan ulah pria yang tendang sesajen di Semeru
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Para penganut penghayat Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa mengecam ulah seorang pria yang menendang sesajen yang diletakan di area Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Para penghayat yang tergabung dalam Majelis Luhur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Indonesia (MLKI) menganggap peletakan sesajen tersebut sudah menjadi tradisi turun-temurun yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat adat terutama bagi penganut Kepercayaan.
Baca Juga: Polisi Kantongi Identitas Pelaku Tendang Sesajen Semeru
1. Sesajen sering dipakai penghayat untuk mendapatkan perlindungan
Ketua Presidium III MLKI, Andri Hernandi mengaku sangat prihatin terhadap peristiwa penendangan sesajen di Gunung Semeru. Tindakan tersebut patut disesalkan lantaran peletakan sesajen merupakan tradisi yang telah mengakar kuat sebagai wujud mendekatkan diri kepada Tuhan.
"Sebagian besar penghayat Kepercayaan memakai sesajen sebagai lelaku ritual untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Tujuannya memang untuk mendapatkan perlindungan maupun kesejahteraan pada hidupnya," ujarnya dalam keterangan yang didapat IDN Times, Rabu (12/1/2022).
Baca Juga: Kisah Sinci Gus Dur di Semarang Diberi Sesaji Mendoan dan Kopi Pahit