TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perkenalkan Guys! Ini Dia Robot Gamelan Karya Mahasiswa Udinus, Bisa Main 24 Jam

Butuh biaya Rp200 juta untuk bikin sebuah robot gamelan

Robot Gamelan Sekar yang telah diproduksi puluhan mahasiswa Udinus Semarang saat ditampilkan dalam acara Wisuda ke-77 di Ballroom Hotel Patra Jasa. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Semarang, IDN Times - Kalau biasanya gamelan dimainkan untuk mengiringi pagelaran wayang kulit atau wayang orang, namun hal berbeda justru terlihat saat para mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) sedang diwisuda di Ballroom Hotel Patrajasa Semarang, Jalan Sisingamangaraja, Candisari. 

Tepat di samping panggung utama, alunan musik gamelan terdengar merdu. Tapi jika dilihat tak ada sedikit pun pemain yang memainkan peralatan gamelan tersebut. Panitia memilih memainkan gamelan menggunakan teknologi robotik.  

Ada 917 wisudawan yang melihat langsung penampilan musik gamelan unik tersebut.

Alunan musik gamelan diiringi oleh Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Gita Dian Nuswa.

Baca Juga: Mahasiswa Udinus Diajak Kolaborasi untuk Temukan Ide Bisnis Berbasis Teknologi

1. Robot Gamelan Sekar pakai teknologi Arduino dan Solenoid

Engineer Team Robot Gamelan Sekar dari Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Dr Arry Maulana Syarif S.S, M.Kom tatkala menunjukkan cara mengoperasikan robot gamelan di sela acara wisuda di Ballroom Patra Jasa Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Menurut Tim Insinyur Robot Gamelan Sekar Nuswantoro, Dr Arry Maulana Syarif SS, M.Kom, permainan gamelan yang dihadirkan dalam acara wisuda mahasiswa Udinus kali ini merupakan wujud dari sebuah robot yang ia beri nama Robot Gamelan Sekar Nuswantoro. 

Robot Gamelan Sekar, begitu singkat namanya memanfaatkan teknologi Arduino dan Solenoid. 

Arduino ialah teknologi yang digunakan untuk memainkan musik yang diputar pada perangkat lunak perangkat. Sedangkan solenoid yaitu teknologi yang berperan sebagai mesin penggerak untuk menggerakan alat tabuh.

Cara kerjanya, Solenoid akan bergerak sesuai notasi musik yang dibaca oleh software yang telah disediakan. Kemudian, gerakan Solenoid itu akan memicu alat tabuh untuk bergerak memukul dari salah satu alat sesuai dengan notasinya.

Mekanisme solenoid, naik dan turun yang diatur Artificial Intelligence atau kcerdasan buatan yang ditanamkan pada robot tersebut.

“Biaya untuk melakukan riset, merakit, menguji coba membutuhkan biaya Rp200 juta.Tetapi untuk kegiatan seperti perbaikan perangkatnya, karena harus mondar-mandir ke tukang las, ke bengkel UKM besi tentunya anggarannya lebih besar lagi,” kata Arry, Rabu (15/3 /2023). 

2. Libatkan puluhan mahasiswa dan lima dosen

Seorang mahasiswa Udinus mengoperasikan robot gamelan dengan memutarkan lagu gending Jawa. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Untuk merancang Robot Gamelan Sekar, Arry melibatkan lima dosen serta 21 mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer (FIK).

Ketimbang bentuk robot pada umumnya, Robot Gamelan Sekar secara fisik tetap menyerupai perangkat gamelan. Bedanya gamelannya disusun sedemikian rupa agar bisa memunculkan irama yang selaras dan enak didengar. 

3. Ada enam instrumen

Berbagai instrumen gamelan yang dipasang pada perangkat Robot Gamelan Sekar. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Terdapat enam instrumen yang terpasang pada Robot Gamelan Sekar Nuswantoro. Keenam instrumen itu ada demung, saron, slenthem, peking, kenong dan gong. Sesuai namanya, gamelan satu ini, memiliki kontruksi robot yang futuristik dan artistik. Pada konsep desainnya, berbentuk seperti bunga matahari yang memiliki batang dan tangkai. 

“Di mana jika gamelan sekar ingin dimainkan versi gamelan slendro, maka instrumen gamelan pelog yang berada di tangkai-tangkai bisa dilepas. Selain itu, model knockdown atau rakitan yang kami rancang, juga demi mempermudah mobilitas dari inovasi ini,” urainya.

4. Punya tiga model

Seorang sinden tuna netra saat menjadi pengiring lagu Jawa dengan alunan musik dari instrumen Robot Gamelan Sekar. (IDN Times/Dok Humas Udinus)

Robot Gamelan Sekar selama ini terus dikembangkan. Setidaknya ada tiga model berbeda. Yaitu model pertama memakai bola kecil dengan gerak vertikal, pada model kedua pemukul didesain lebih kecil dengan gerak vertikal dan model ketiga pemukul telah memakai per dan tuas.

Pada penggunaan per dan tuas pada model ketiga tersebut agar mampu menghasilkan dorongan lebih keras dan memunculkan bunyi lebih nyaring.

5. Bisa dimainkan 24 jam nonstop

Rektor Udinus Semarang Prof Edi Noersasongko saat memperlihatkan dokumen MoU saat acara wisuda di Ballroom Hotel Patrajasa Semarang. (IDN Times/Dok Humas Udinus)

Arry berkata keberadaan Robot Gamelan Sekar menjadi suatu terobosan untuk menjawab tantangan pengembangan teknologi yang berbasis kecerdasan buatan.

Menurut Arry ke depan pihaknya akan memproduksi massal robot gamelan tersebut. Singkat kata, Arry dan timnya punya cita-cita agar bisa membumikan alat musik gamelan sebagai ciri khas kesenian tradisional dari Jawa. 

"Kita sudah ancang-ancang memproduksi massal robot gamelan ini. Karena ini ini bisa dimainkan 24 jam nonstop. Sehingga kepenginnya nanti bisa dimainkan dimana-mana, kapan saja, supaya di seluruh Indonesia, di semua tempat bisa mendengarkan alunan musik gamelan," ujar Arry. 

Baca Juga: Menguak Super Komputer Udinus yang Kelola Big Data Kota Semarang

Berita Terkini Lainnya