TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pilkada 2020, Mengenal Kendal, Tempat Pengasingan Pangeran Majapahit

Mirna Annisa akan maju lagi

Arus lalu lintas depan Masjid Hijau Kendal. Google Street View

Kendal, IDN Times - Kendal Beribadat. Itulah slogan yang digaungkan oleh Pemkab Kendal. Slogan yang berarti Bersih, Indah, Barokah, Damai, Aman dan Tertib ini sudah terpatri kuat diingatan masyarakat setempat. 

Sebagai wilayah yang terbagi antara pegunungan dan dataran rendah, Kendal berbatasan dengan Laut Jawa di sebelah utara. Kemudian dengan Kota Semarang di sisi timur, serta Wonosobo di selatan. 

Baca Juga: 14 Armada BRT Siap Layani Koridor Baru Trans Jateng Semarang-Kendal 

1. Kendal terbagi dua daerah. Dataran rendah dan dataran tinggi

ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Dari laman resminya kendalkab.go.id, Kecamatan Plantungan termasuk wilayah dataran tinggi, dengan ketinggian 697 meter di atas permukaan laut (mdpl). Sedangkan Sukorejo berada pada kisaran 524,26 mdpl. Untuk Weleri punya ketinggian terendah yaitu 4.870 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Selain itu, Kendal merupakan kawasan agraris. Hal ini merujuk pada luas lahan pertanian yang cukup besar. Untuk lahan yang dipakai sawah mencapai 26 persen, tegalan 20 persen, perkebunan 8 persen dan lainnya 46 persen.

2. Prabu Brawijaya sempat menikahi putri penguasa di Kendal

Buku Majapahit

Menilik dari rekam sejarahnya, Kendal tak bisa dilepaskan dari jejak Kerajaan Majapahit. Kala itu, Prabu Brawijaya bersemedi untuk memohon petunjuk bagi Yang Mahakuasa. 

Hasil semedinya cocok dengan pelaporan para ahli nujum kerajaan. Majapahit yang agung dan termasyhur akan segera beralih tempat. Sang prabu kemudian jatuh sakit. Mendapat wisik, penyakit akan sembuh bila Sang Prabu mau mengawini seorang puteri berambut keriting dan kulit kehitam-hitaman, Puteri Wandan. 

Namun, usai Puteri Wandan mengandung, Sang Prabu terusik oleh pelaporan para nujum kerajaan, bahwa bayinya kelak membawa bencana. Tak ayal, sang bayi diserahkan kepada petani, dan jauh dari pusat kerajaan. Bayi itu adalah Bondan Kejawan, yang kemudian menurunkan Ki Getas Pendowo - Ki Ageng Selo - Ki Ageng Henis - Sunan Laweyan

3. Kendal awalnya punya banyak nama sebutan

Penampakan Taman Garuda di ruas Ring Road Kendal. Google Street View

Selain itu banyak versi asal muasal nama Kendal. Dari laman resminya, nama kendal semula ada yang menyebut Kendalapura atau Kontali atau Kentali. Namun Babad Tanah Jawi menyebut Kendal berasal dari nama sebuah pohon, yaitu Pohon Kendal. Ada pula yang yakin nama Kendal berasal dari sebutan kata Kendalapura. Dilihat dari namanya, Kendalapura ini berkonotasi dengan agama Hindu. 

Baca Juga: Gelar Pelatihan SDM, Kemenpar Genjot Skill Pemandu Wisata di Kendal 

Berita Terkini Lainnya