TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

2 Pilot Papasan sama Puluhan Balon Udara Liar Terbang di Jateng

Antara lain diterbangkan dari Pekalongan, Magelang, Pemalang

Para petugas AirNav Semarang saat memantau arus penerbangan di landasan pacu Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani. (Dok Humas AirNav Semarang)

Semarang, IDN Times - Dua pilot pesawat Batik Air dan Citilink menemukan puluhan balon udara liar terbang ketika melintasi rute Semarang-Jakarta saat arus mudik hingga puncak perayaan Lebaran 2022. Mereka melaporkan kejadian gangguan balon udara kepada pihak AirNav Semarang pada 29 April 2022 dan 2 Mei 2022 karena berpotensi membahayakan aktivitas penerbangan. 

Baca Juga: Aktivitas Balon Udara Liar di Jateng Tertangkap Radar AirNav Indonesia

1. Menerbangkan balon udara merupakan tindakan ilegal

facebook.com

General Manager AirNav Semarang, Mi'wan Muhammad Bunay mengungkapkan, balon udara yang diterbangkan masyarakat saat puncak Lebaran bervariasi ukurannya. Padahal, menerbangkan balon udara merupakan tindakan ilegal karena sangat membahayakan maskapai penerbangan. 

"Kalaupun harus diterbangkan mestinya perlu ada surat izin resmi yang dikeluarkan oleh AirNav. Tapi yang terjadi saat Lebaran memang banyak balon udara yang diterbangkan secara liar. Itu sangat berbahaya karena balon yang terkena embusan angin bisa terbang sangat jauh dan tidak terkendali," kata Mi'wan kepada IDN Times, Rabu (4/5/2022). 

2. Kegiatan menerbangkan balon udara saat Lebaran meningkat

Pixabay.com/alexman89-10638719

Mi'wan mengaku, balon udara yang diterbangkan secara sporadis bisa tersangkut kabel listrik, menara Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) bahkan mengurangi jarak pandang para pilot. 

Selain itu, jika tidak diantisipasi, balon udara juga berisiko masuk ke dalam mesin pesawat sehingga membahayakan aktivitas penerbangan. 

"Ketimbang situasi tahun lalu, untuk Lebaran tahun ini memang lebih banyak balon udara yang diterbangkan oleh masyarakat. Jumlahnya meningkat. Sebab itulah, kita imbau warga senantiasa mematuhi aturan yang berlaku, taati Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 30 Tahun 2018 yang mengatur kegiatan menerbangkan balon udara. Pada aturan itu sudah ditegaskan bahwa warga hanya boleh menambatkan balon udara dan dilarang keras menerbangkan," ungkapnya. 

3. Pilot Batik Air lihat balon udara diterbangkan di Pekalongan

Ilustrasi Pesawat. (IDN Times/Arief Rahmat)

Manajer Operasional AirNav Semarang, Kelik Wijanarko menyebut, gangguan balon udara pertama kali muncul tanggal 29 April 2022 yang dilihat langsung oleh seorang pilot Batik Air. Saat itu pilot Batik Air melihat banyak balon udara di langit wilayah Pekalongan. 

"Ukuran balonnya 1,5 x 4 meter. Pilot Batik Air melihat balon udara di wilayah Pekalongan. Jumlahnya ada banyak sekali. Itu kejadiannya tanggal 29 April 2022 kemarin," kata Kelik secara terpisah kepada IDN Times

4. Ada 20 balon udara yang terbang dari Magelang

Twitter.com/@imaaNoona

Kelik juga memantau sendiri ada 20 balon udara yang diterbangkan warga Kabupaten Magelang.

Ia yang sedang mudik ke Muntilan kebetulan melihat balon udara dengan ukuran besar yang terbang sangat tinggi di atas RSJ Magelang. 

5. Pilot Citilink berpasangan dengan 25 balon udara saat puncak Lebaran

Pesawat Citilink (Website/airlines-inform.com/)

Lalu, tanggal 2 Mei 2022 atau pas puncak Lebaran, katanya, pilot Citilink melaporkan kepada AirNav karena melihat 25 balon udara dengan ketinggian tepat di jalur penerbangan. Posisi balonnya persis di depan pesawatnya.

"Jadi si pilot lihat banyak balon berpapasan saat melintas di langit area Pemalang. Maka atas dua laporan dua pilot tersebut, kita sudah keluarkan Notice to Airmen (NOTAM) agar pihak maskapai meningkatkan kewaspadaan terhadap kemunculan balon udara saat momen Lebaran. Mungkin banyak warga Jateng yang antusias menyambut Lebaran jadi banyak yang merayakan dengan membuat balon udara dan diterbangkan di sejumlah titik," urainya. 

Baca Juga: Awan Cb Meningkat, Airnav Semarang: Waspadai Penerbangan Malam Hari

Berita Terkini Lainnya