Razia Besar-besaran Truk ODOL, Pengusaha Protes Kemenhub
Aptrindo protes truk seolah jadi kambing hitam
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Keputusan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang menggencarkan razia besar-besaran terhadap angkutan barang yang overdimensi dan overload (ODOL) menuai protes dari para pengusaha truk di daerah. Pengusaha truk mengaku adanya razia yang dilakukan Kemenhub seolah membuat moda transportasi truk menjadi kambing hitam.
"Mestinya penindakan dilakukan dari akar rumputnya. Bukan cuma dilakukan dengan menangkap di jalanan saja yang membuat seolah-olah truk musuh masyarakat yang harus selalu disalahkan," kata Ketua Bidang Angkutan Distribusi dan Logistik, Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DIY, Agus Pratiknyo kepada IDN Times, Rabu (16/2/2022).
Baca Juga: Sepekan 200 Anak di Jateng Positif Omicron, Bayi 2 Bulan Meninggal
1. Pengguna jasa dianggap picu persaingan tidak sehat
Agus berkata para pengusaha truk sebetulnya sudah sepakat mendukung sikap pemerintah yang akan menciptakan Zero ODOL pada 2023 mendatang.
Namun, para pengguna jasa truk selama ini memicu masalah lantaran kerap melanggar aturan muatan barang.
"Pengguna jasa lah yang telah menciptakan persaingan tidak sehat di dalam dunia angkutan barang, karena semua order muat berasal dari mereka," cetusnya.
Baca Juga: Napi Lapas Bulu Semarang Bakal Direlokasi, Overload Bertahun-tahun!