TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sehari Butuh 80 Kantong, PMI Jateng Kewalahan Penuhi Plasma Konvalesen

PMI izinkan pendonor plasma bawa hasil swab

Pekerja Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah yang juga penyintas COVID-19 mendonorkan plasma darah konvalesen di PMI Kota Semarang. Dok. Pertamina Regional JBT

Semarang, IDN Times - Penularan COVID-19 yang semakin tak terbendung menyebabkan para petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Tengah menjadi kelabakan. Pasalnya, tingginya jumlah pasien COVID-19 saat ini justru bersamaan dengan peningkatan permintaan donor plasma konvalesen di berbagai daerah.

Baca Juga: 24 Jam, 137 Permintaan Plasma Konvalesen di Semarang Tidak Terlayani

1. Sehari permintaan plasma konvalesen mencapai 80 kantong

Ilustrasi donor darah (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Kepala Seksi Pelayanan Unit Donor Darah PMI Jawa Tengah, Dwi Handoko Wibisono, mengaku permintaan donor plasma konvalesen paling banyak untuk golongan darah B dan O.

"Pas awal Juli sampai tanggal 8 ini aja peningkatannya signifikan sekali. Dalam sehari permintaan donor plasmanya bisa sampai 80 orang. Cuman kendalanya sekarang prosentase antara pendonor dengan jumlah permintaan jomplang banget, bisa dikatakan 1:100. Itu saking sedikitnya yang mau donorkan plasmanya," kata Handoko kepada IDN Times, Kamis (8/7/2021).

2. PMI Jateng hanya bisa memenuhi permintaan 15-20 persen

Ilustrasi donor darah/pxhere.com

Ia mengatakan di bulan Juli permintaan donor plasma konvalesen untuk wilayah Kota Semarang sudah mencapai 183 kantong per hari. Permintaan untuk eks-Karesidenan Surakarta sebanyak 166 kantong dan wilayah Banyumas sebanyak 128 kantong.

Meski begitu, kurangnya minat dari para penyintas COVID-19 membuat dirinya hanya bisa memenuhi permintaan sekitar 15-20 persen.

"Untuk Semarang baru terpenuhi 87 kantong. Di Solo baru terpenuhi 81 kantong. Di Banyumas baru terpenuhi 70 kantong. Jadi rata-rata kita baru bisa memenuhi 15-20 persen," akunya.

3. Jumlah permintaan donor plasma naik 60 persen sejak Lebaran kemarin

Ilustrasi donor plasma konvalesen (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Ia berkata tingginya lonjakan permintaan donor plasma mulai kelihatan di Jateng sejak medio Januari 2021 kemarin. Walau jumlahnya agak melandai pada bulan berikutnya, namun pasca Idul Fitri kembali melonjak hingga Juli dengan jumlah yang melesat sampai 60 persen.

Lebih lanjut, pada bulan Mei saja permintaan darah konvalesen di Semarang sudah sebanyak 341 kantong dan yang terpenuhi hanya 141 kantong. Sedangkan di Surakarta dengan jumlah permintaan 848, yang terpenuhi hanya 652 kantong. Untuk di Banyumas pada Mei permintaannya 298 kantong, yang terpenuhi 223 kantong.

"Ada lonjakan permintaan dari masyarakat yang sangat tinggi di bulan Juni dan Juli. Sehingga saban hari selalu ada orang-orang yang menelepon kami untuk minta bantuan plasma konvalesen," ujarnya.

Baca Juga: Pendonor Plasma Konvalesen di Jateng Minim, Banyak yang Gak Jujur

Berita Terkini Lainnya