Pendonor Plasma Konvalesen di Jateng Minim, Banyak yang Gak Jujur

Tidak mau mengaku kalau pernah terpapar virus corona

Semarang, IDN Times - Sejumlah pasien COVID-19 yang dirawat di sejumlah rumah sakit rujukan Jawa Tengah tengah mengantre untuk mendapatkan plasma konvalesen.  Para pasien tersebut berasal dari RSUP dr Kariadi Semarang serta RSUD dr Moewardi Surakarta (Kota Solo). 

"Per Selasa (19/1/2021) ada lima pasien di Rumah Sakit Kariadi yang sedang menunggu pengiriman plasma konvalesen dari PMI Semarang. Kalau di Rumah Sakit Moewardi Solo, dari 70 pasien yang butuh plasma konvalesen, ada 20 orang di antaranya juga sedang mengantre," ujar Kepala Seksi Pelayanan Unit Donor Darah PMI Jawa Tengah, Dwi Handoko Wibisono ketika dikonfirmasi IDN Times.

1. PMI Jateng dapat 871 kantong plasma konvalesen

Pendonor Plasma Konvalesen di Jateng Minim, Banyak yang Gak JujurIlustrasi donor plasma konvalesen (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Pihaknya menyatakan permintaan donor plasma konvalesen di Jawa Tengah saat ini semakin meningkat menyusul adanya lonjakan angka penularan COVID-19 pada awal Januari 2021.

Tren permintaan masyarakat, ujarnya, mulai muncul sejak November 2020.

"Kita sudah dapat 871 kantong plasma konvalesen (red: per Selasa (19/1/2021)). Kalau dari informasi Dinas Kesehatan Jateng, permintaan donor plasma konvalesen naik 45 persen yang terjadi sejak awal November sampai bulan (Januari 2021) ini," beber Dwi.

Baca Juga: Aturan Kemenkes Mempersulit, 100 Penyintas COVID-19 Gagal Donor Plasma

2. RS Kariadi setiap hari minta 80 kantong plasma konvalesen

Pendonor Plasma Konvalesen di Jateng Minim, Banyak yang Gak JujurPlasma darah. commons.wikimedia.org/DiverDave

Di RSUP dr Kariadi Semarang, setiap hari meminta pasokan plasma konvalesen sebanyak 80 kantong. Untuk permintaan pasokan plasma konvalesen di RSUD Moewardi saat ini mencapai ratusan kantong. Begitu pula dengan permintaan pasokan untuk RSUD Prof Dr Margono Soekarjo, Purwokerto. 

"Untuk angka pastinya permintaan plasma di RS Margono, sekarang masih terus dihitung. Yang jelas permintaan dari rumah sakit tersebut juga sangat banyak. Seperti juga terjadi di RSUD Cilacap dan daerah lainnya," bebernya. 

3. Banyak penyintas yang memilih menutupi kasus penularan yang pernah dialaminya

Pendonor Plasma Konvalesen di Jateng Minim, Banyak yang Gak JujurIlustrasi pasien yang dinyatakan sembuh dari COVID-19. ANTARA FOTO/Ampelsa

Meski demikian, pihaknya menekankan tak bisa serta merta memenuhi permintaan dari pihak rumah sakit tersebut. Selain data penyintas COVID-19 yang minim, pihaknya juga menemukan banyaknya penyintas yang berusaha menutup-nutupi kasus penularan COVID-19 yang pernah dialaminya.

"Hambatannya ya karena data pendonor sangat minim, mantan pasien juga banyak yang gak mau melakukan donor plasma. Alasannya macam-macam. Termasuk berusaha menutupi kasus penularan yang pernah dialaminya," ujarnya.

Untuk menggugah kesadaran para penyintas, pihaknya kini berusaha lebih gencar menyosialisasikan manfaat donor plasma konvalesen kepada masyarakat. Pihaknya juga blusukan ke instansi dinas yang dirasa terdapat penyintas COVID-19 yang banyak, sehingga diharapkan bisa diajak menyumbangkan plasma konvalesennya. 

Baca Juga: COVID-19 Kian Ganas, PMI Solo Kekurangan Pendonor Plasma Konvalesen

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya