TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sering Kajian, Banyak Pasutri Millennial di Jateng Kepincut Ikut Ibadah Umrah

Belakangan para Millennial tertarik ikut umrah

Jabal Rahmah, Arafah, Makkah (IDN Times/Umi Kalsum)

Semarang, IDN Times - Acara kajian hadis yang selama ini kerap diadakan di masjid-masjid bisa menambah pengetahuan bagi kalangan anak muda berusia 28 tahun atau jamak disebut millennial. Tak sedikit pula sejumlah anak muda memutuskan untuk mengikuti ibadah umrah ke Tanah Suci Makkah setelah menikah dengan pasangannya. 

Baca Juga: Ibadah-ibadah yang Dilarang Kala Wanita Sedang Nifas atau Haid 

1. Dewangga punya kuota pemberangkatan 90 calon jemaah umrah

Direktur Operasional Dewangga Tour Semarang, Joko Suratno saat membeberkan data calon jemaah umrah tahunan. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Kondisi tersebut terlihat dari data calon jemaah yang dimiliki perusahaan perjalanan umrah, Dewangga Tour Semarang. Direktur Operasional Dewangga Tour, Joko Suratno mengatakan, tahun ini pihaknya memiliki kuota 90 calon jemaah ibadah umrah. 

"Dari jumlah itu, 45 orang sudah fix berangkat. Dan sisanya lagi masih dalam proses. Tapi biasanya pas bulan Ramadan ada banyak sekali calon jemaah yang berangkat umrah," kata Joko saat dikonfirmasi IDN Times, Selasa (31/1/2023). 

2. Pasangan Millennial banyak tertarik ikut umrah

pexels/Shams Alam Ansari

Proses pemberangkatan ibadah umrah, katanya dikenai tarif bervariasi. Untuk ibadah umrah dengan standar penginapan hotel bintang tiga dikenai tarif Rp28 juta. Kemudian untuk penginapan bintang empat dikenai tarif Rp30 sampai Rp45 juta per orang. 

Belakangan, menurutnya permintaan masyarakat untuk beribadah umrah mengalami peningkatan seiring dengan banyaknya kajian hadis yang diikuti para millennial. 

"Perjalanan umrah sekarang dilirik banyak anak muda atau kalangan Millennial. Ada yang habis nikah ngajak istrinya umrah dan sebagainya. Dampaknya emang grafiknya jadi meningkat. Kira-kira mulai Desember 2022 kemarin. Salah satu alasannya karena mereka sering ikut kajian," kata Joko. 

3. Millennial dianggap punya dana yang cukup

Ilustrasi millennial di Kota Semarang. (Dok Relawan Srikandi Ganjar)

Ia mengungkapkan, pasangan millennial yang tertarik mengikuti ibadah umrah berusia sekitar 28 tahun. Ketertarikan tersebut didasari atas kemampuan finansial yang mereka miliki.

"Soalnya ada kemampuan dana, jadinya banyak sekali anak muda yang milih umrah lewat agen tour kami. Rentang usianya 28 tahun. Apalagi ada tawaran paket biaya seperti boleh mencicil sampai beberapa bulan," jelasnya. 

Joko menjelaskan, siklus ibadah umrah terbagi empat kali dalam setahun. Ia mencontohkan, pada awal tahun biasanya menjadi low season. Kemudian menginjak Bulan Ramadan menjadi momentum pemberangkatan ibadah umrah yang ramai diminati masyarakat. Selanjutnya bulan Juni dan Juli kembali low season lalu kembali ramai pada bulan Agustus. 

"Ramadan selalu ramai orang berangkat umrah. Itu jadi musim yang paling ramai. Terus kosong lagi bulan Juni dan Juli, itu kondisinya cenderung sepi dan Agustus musim haji biasanya juga ramai," jelasnya. 

Baca Juga: Amphuri Jateng Minta Pemerintah Perbaiki Sistem Antrean Keberangkatan Ibadah Haji

Berita Terkini Lainnya