SMA Swasta di Semarang Cuma Dapat 10-12 Murid Imbas PPDB 2020
Ada 2 sekolah SMA swasta yang kolaps
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Sejumlah pengelola SMA swasta di Kota Semarang harus menelan pil pahit ketika aturan baru zonasi diberlakukan dalam tahapan PPDB 2020. Ketua Asosiasi Kepala Sekolah Swasta Indonesia (AKSS) Kota Semarang, Untung Cahyono mengungkap dari 58 sekolah yang bernaung dibawahnya, pada tahun ini sebagian besar dalam kondisi kekurangan murid.
"Yang kekurangan murid hampir separuh di SMA swasta yang ada di Kota Semarang. Nanti kita himpun dulu laporan resminya dari teman-teman. Cuma kondisinya sekarang banyak yang limbung," kata Untung, Jumat (10/7).
Baca Juga: PPDB Jateng Bermasalah, Pendaftaran Siswa Berprestasi Memicu Keributan
1. Animo orangtua daftarkan anaknya ke sekolah swasta turun drastis
Ia menjelaskan aturan zonasi yang diberlakukan saat tahapan PPDB tahun ini cukup membuat eksistensi sekolah swasta menjadi terancam.
Pihaknya menemukan animo orangtua untuk menyekolahkan anak-anaknya ke sekolah swasta turun drastis lantaran mereka lebih tertarik mendaftar ke SMA negeri sesuai zonasi tempat tinggal. Selain itu juga banyak yang memilih memasukan anaknya ke SMK negeri maupun SMK swasta.
"Minat orangtua untuk menyekolahkan anaknya di sekolah swasta berkurang banyak sekali. Animo anak sekarang cenderung ke SMK negeri dan swasta. Harapannya biar cepat kerja," aku Untung
Baca Juga: PPDB Jateng, Disdik Temukan Orangtua Tak Jujur Masukkan Nilai Raport