Susah Sinyal, Gereja Katolik di Desa-desa Data Jemaat secara Manual
Soalnya susah untuk akses aplikasi PeduliLindungi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Keuskupan Agung Semarang meminta kepada pengelola gereja Katolik yang kesulitan mendapatkan sinyal untuk mendata jemaatnya memakai cara manual. Sebab, dengan kondisi gereja yang terletak di pedesaan maupun pegunungan kemungkinan besar tidak bisa menggunakan aplikasi Peduli Lindungi.
"Kita sudah mengeluarkan aturan bahwa pihak gereja harus memakai aplikasi Peduli Lindungi dan scan barcode yang disediakan oleh tim Keuskupan Agung. Tapi bagi gereja yang susah sinyal terutama di desa-desa dan pegunungan, kita izinkan menggunakan pendaftaran manual," ujar Romo YR Edy Purwanto Pr, Koordinator Satgas Penanganan COVID-19 Keuskupan Agung Semarang, Kamis (23/12/2021).
Baca Juga: Batasi Kapasitas, Jemaat Luar Kota Dilarang Ikut Misa di Gereja Gedangan Semarang
1. Koordinasi acara Natal dilakukan para romo di lima kevikepan
Romo Edi menyatakan ada 107 gereja paroki yang tersebar di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Untuk koordinasi pelaksanaan Natal dilakukan masing-masing para romo di lima kevikepan yaitu Kevikepan Yogyakarta Bagian Barat, Kevikepan Yogyakarta Bagian Timur, Kevikepan Surakarta, Kevikepan Kedu dan Kevikepan Semarang.
Baca Juga: Cegah Virus Corona, Misa Ekaristi Gereja Bongsari Tanpa Air Suci