TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Vaksinasi Sinovac, Angka Kematian Dokter di Semarang Menurun Drastis

Dinkes akui sudah kurangi tes pelacakan COVID-19

ilustrasi konsultasi dokter (IDN Times/Mardya Shakti)

Semarang, IDN Times - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Semarang menyebutkan angka kematian para dokter akibat penularan virus Corona selama periode Januari-Februari 2021 cenderung menurun. 

Baca Juga: Lagi Perawatan COVID-19, Dokter di Semarang Pasrah Insentifnya Disunat

1. IDI anggap kasus kematian para dokter tahun 2021 berkurang drastis

ANTARA FOTO/Arnas Padda

Menurut Ketua IDI Kota Semarang, Elang Sumambar penurunan angka kematian selaras dengan tren penularan COVID-19 berkurang drastis karena faktor percepatan vaksinasi yang sedang dilakukan oleh Pemprov Jateng maupun Pemkot Semarang. 

"Sekarang kondisinya jauh berbeda ketimbang tahun lalu. Kalau pas Desember, dokter-dokter yang terpapar COVID-19 banyak yang meninggal. Kalau sekarang kasus kematiannya sudah berkurang drastis," ujar Elang kepada IDN Times, Rabu (3/3/2021). 

2. Penyuntikan vaksin Sinovac membantu dokter cegah penularan virus Corona

Warga melintas di depan spanduk sosialisasi tentang vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (14/1/2021). Sosialisasi tersebut bertujuan agar masyarakat umum tidak takut melakukan vaksinasi COVID-19. (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Lebih lanjut, ia mengklaim proses vaksinasi yang saat ini sedang berjalan cukup membantu para dokter dalam mencegah penularan COVID-19. 

Ia mengungkapkan bila dilihat dari data selama setahun terakhir pandemik COVID-19, terdapat 100 orang lebih dokter yang bertugas di rumah sakit yang terpapar COVID-19. Dari jumlah itu ada 10 orang yang dinyatakan meninggal dunia. 

"Dari kalangan dokter setahun pandemik yang terpapar ada 100 lebih dan yang meninggal 10 orang. Makanya kita sangat terbantu dengan penyuntikan vaksin Sinovac seperti saat ini. Tentunya ini sangat membantu kita buat mengantisipasi penularan virus Corona di lingkungan kerja para dokter," jelasnya. 

Baca Juga: IDI: Indonesia Belum Lalui Gelombang Pertama Pandemik COVID-19

Berita Terkini Lainnya