TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

32 Spanduk People Power di Solo Dicopot, Gibran: Pesannya Menggelitik

Pemasangan salahi aturan.

Spanduk 'People Power' di Solo. (Dok/Satpol PP Kota Solo)

Surakarta, IDN Times - Sebanyak 32 spanduk gerakan 'People Power' diturunkan oleh Satpol PP Kota Solo, pada Rabu (5/7/2023). Penurunan spanduk tersebut dilakukan lantaran pemasangannya menyalahi aturan.

Baca Juga: Survei PPI Gibran Paling Populer Maju jadi Calon Gubernur Jateng

1. Spanduk tidak sesuai aturan

Satpol PP Kota Solo turunkan spanduk 'People Power' di Solo. (Dok/Satpol PP Kota Solo)

Kepala Satpol PP Kota Solo, Arif Darmawan mengatakan, penurunan spanduk dilakukan usai Satpol PP mendapat laporan dari warga tentang adanya pemasangan spanduk secara ilegal di sejumlah jalan protokol di Kota Solo.

"Informasi dari masyarakat dan perintah dari Mas Wali (Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka), terkait beberapa poster di kawasan tertib, tadi terus kita tindaklanjuti," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Rabu (5/7/2023).

"Kita Koordinasi dgn teman-teman dari Kesbangpol dan pemangku wilayah dan Linmas tadi sudah menurunkan," imbuhnya.

Arif mengatakan jika spanduk tersebut dinyatakan menyalahi aturan lantaran dipasang di kawasan tertib.

"Kita turunkan di kawasan tertib. Kemudian dasarnya Perwali 2009 tentang kawasan tertib dan Perda Nomer 10 Tahun 2016 tentang pengelolaan lingkungan karena dipasang dipohon," ungkapnya.

2. Ada 32 spanduk "People Power" dicopot

Spanduk 'People Power' di Solo. (Dok/Satpol PP Kota Solo)

Dari patroli tersebut diamankan sebanyak 32 spanduk terpasang di sejumlah jalan protokol di Kota Solo.

"Kawasan tertib itu di kawasan jalan Adi Sucipto, Jalan Slamet Riyadi, Jalan Jendral Sudirman, kawasan Benteng Vastenburg itu kan cagar budaya tidak boleh ada spanduk disitu," ungkapnya.

Lebih lanjut, Arif menduga spanduk tersebut dipasang dini hari oleh oknum yang mengatasnamakan Masyarakat Soloraya Cinta Damai. Hingga sekarang pelaku pemasangan spanduk tersebut belum ditemukan.

"Ada tulisan people power, kemudian ada jangan memecah belah bangsa, jangan berpolitik untuk kepentingan golongan tertentu," kata Arif.

"Kita tidak melihat isinya tapi penempatan yg tidak pada tempatnya. Itu yang kita turunkan," imbuhnya.

Baca Juga: Gibran Minta Tambah Jadwal KRL dan KA Banyu Biru Rute Solo-Semarang

Berita Terkini Lainnya