TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Sekolah di Solo Ditutup, Kasus COVID-19 Meluas, Guru dan Siswa Kena

Masih ada orangtua yang pengin anaknya tetap masuk sekolah

ilustrasi gembok (pexels.com/Travis Saylor)

Surakarta, IDN Times - Sebanyak empat sekolah di Kota Solo harus ditutup sementara lantaran karena kasus penyebaran COVID-19. Kasus virus corona di sekolah-sekolah tersebut berasal dari siswa luar Kota Solo.

Adapun, keempat sekolah tersebut langsung mengganti kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). 

Baca Juga: PTM di Semarang 100 Persen, Penjual Seragam Sekolah Kecipratan Berkah

1. Sekolah tutup seminggu

Ilustrasi siswa sekolah dasar belajar online. (IDN Times/Debbie Sutrisno)

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Solo, Dian Rineta menyebut, keempat sekolah tersebut adalah SD Sayangan, SD 16, SMP 4, dan SMA Warga. Penutupan sekolah tersebut dilakukan hingga satu pekan mendatang.

"Untuk yang SD, semua (kasus COVID-19) dari luar kota. Kita evaluasi sampai minggu depan. Untuk surveilans juga kita lakukan terus" katanya saat ditemui IDN Times, Selasa (1/2/2022).

2. Penutupan sekolah membuat orangtua dilematis

Siswa mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SDN 08 Kenari jakarta, Senin (3/1/2022). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta resmi menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen di seluruh sekolah dengan protokol kesehatan yang ketat (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Terpisah, Kepala Dinas Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan, pihaknya terus melakukan surveilans dengan melakukan tes swab kepada ratusan siswa sekolah di Solo. Surveilans dilakukan berdasarkan hasil tracing.

Swab acak dilakukan mulai Selasa (1/2/2022) dan hasilnya diperkirakan dua hari mendatang. Menurut Ning, sekolah yang siswa atau gurunya melakukan kontak langsung dengan mereka yang sudah dinyatakan positif COVID-19, diminta untuk meliburkan sekolah secara parsial (menyeluruh).

"Surveilans menyadar untuk SMP kita ambil 100-an,  SMA Warga 226 tambah 16, SMA 1 ada 40-an, sama SMA 5. Bermula dari satu orang yang ini pun juga suspek, jadi kemungkinan sudah ada virus cuma tidak bergejala. Terus ada gejala dan memeriksakan diri baru diketahui positif COVID-19." imbuhnya

3. Satu sekolah tutup 10 hari

Ilustrasi sekolah tatap muka di tengah pandemi COVID-19 (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

SMA Warga, lanjut Ning, ditutup parsial lantaran ada siswa dan guru yang melakukan kontak langsung. Sebelumnya di Kota Solo muncul klaster COVID-19 di SMA Warga. Sebanyak 25 siswa, guru dan karyawan di sekolah tersebut diketahui terpapar virus COVID-19.

"Kalau SMA Warga saya minta tutup selama 10 hari. Susah, karena ada orangtua yang gak mau sekolah ditutup, tapi ada orangtua yang protes kok sekolah gak ditutup. Tapi ini kan tidak libur tapi belajar dari rumah," imbuhnya," ujarnya.

Baca Juga: Omicron Meluas di Jateng, Pelajar dan Santri 3 Daerah Positif COVID-19

Berita Terkini Lainnya