TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gibran Murka, Sanksi Sopir BST DM Penumpang Minta Foto Cuma Skorsing

"Apa yang dilakukan merupakan bentuk pelecehan verbal."

Ilustrasi bus Batik Solo Trans (BST) (IDN Times/Larasati Rey)

Surakarta, IDN Times - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka geram terhadap sopir bus Batik Solo Trans (BST) lantaran mengirim pesan (DM/Direct Message) meminta foto pribadi kepada salah satu penumpang.

Baca Juga: 25 Pedagang di Solo Gak Setuju Gibran Tata Gatsu: Kurang Sosialisasi!

1. Terkuak setelah viral di media sosial

pexels.com/id-id/@brettjordan

"Soll cuma mau ngingetin, td ak naik bst, dri apotek kencana cedak paragon ke moewardi, trs pas balik naik lg ktmu driver yg sama, bapaknya ramah, baik, trs tb2 mnta no wa ktnya buat infoin jdwal bst biar enak gitu trs ak ksh aj gitu, eh gatau nya pas wa kaya gtu, ak jd (cont)."

Cuitan tersebut diunggah oleh akun twitter @SoloMenfess. Postingan akun tersebut juga me-mention Gibran Rakabuming Raka, @gibran_tweet.

Postingan tersebut viral dan sopir BST langsung disanksi skorsing selama tiga hari oleh PT BST, selaku pengelola bus tersebut.

2. Sanksi yang diberikan tidak memuaskan Gibran

Ilustrasi bus Batik Solo Trans (BST) (surakarta.go.id)

Gibran geram lantaran sanksi yang diberikan kepada pengemudi BST tersebut tidak memuaskan. Ia mengatakan jika apa yang dilakukan sopir BST tersebut merupakan bentuk pelecehan verbal dan hukuman skorsing tiga hari dinilainya terlalu ringan. 

"Driver sudah diberi sanksi tapi tak delok (saya lihat) sanksinya tidak tegas cuma skorsing tiga hari. Gak bisa yen kayak gini (kalau seperti ini) ngawur itu," ujar Gibran, Rabu (22/12/2021).

Gibran juga menyebut bentuk sanski yang seharusnya diberikan adalah pemecatan.

"Pecat saja, ngopo ndadak (kenapa hanya) skorsing tiga hari saja. Ini memalukan, saya yang malu. Bukan cuma satu korbannya ini, ada beberapa. Dan saya terima kasih kepada warga yang sudah mau speak up. Tidak mudah lho korban mau speak up seperti itu," imbuhnya.

3. Warga yang jadi korban diminta melapor

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka (IDN Times/Larasati Rey)

Untuk mencegah peristiwa makin marak, Gibran mempersilakan kepada warga lain yang mengalami kejadian serupa untuk melapor kepada dirinya.

"Silahkan kalau ada korban lain yang merasakan hal serupa, laporkan saja. Kita kalau ada laporan tindakan kita juga cepat," katanya.

Lebih lanjut, Gibran menilai pengelola BST tidak profesional, lantaran hanya menangani peristiwa tersebut setelah viral di media sosial.

"Yen ora (tidak) viral mereka juga pasti tidak bergerak. Nanti tak parani sik (saya datangi dulu) ," ucapnya.

Baca Juga: 2 Instruksi Jokowi buat Gibran di Solo saat Natal dan Tahun Baru

Berita Terkini Lainnya