IMF 2023, Kembali Hadirkan Kesenian Antar Negara di Solo
Puluhan delegasi sajikan tarian selama dua hari
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surakarta, IDN Times - Pehelatan International Mask Festival (IMF) 2023 kembali digelar di Kota Solo. Festival tari topeng bertaraf internasional yang dibuka dengan seremonial pemukulan kenong di Dalem Djojokoesoeman, Surakarta, itu berlangsung Jumat--Sabtu (17--18/11/2023).
Puluhan delegasi penampil yang menyapa panggung IMF 2023 pada hari pertama berasal dari Solo, NTB, Tenggarong, Cirebon, Kutai Kartanegara, Palopo, Banjarmasin, Lumajang, Yogyakarta, Jakarta, Pati, Kalimantan Tengah, Palangka Raya, dan Karanganyar. Lalu ada juga yang dari luar negeri seperti Ekuador, Kamboja, Malaysia, Korea Selatan, dan Taiwan.
Baca Juga: Jelajah Denyut Nadi Para Pelestari Warisan Budaya Kuliner Nusantara
1. Digelar kesepuluh kalinya
Chief Executive IMF 2023, Mimi Zulaikha mengatakan, komitmen IMF untuk topeng
Indonesia di kancah global. Menurutnya, rangkaian acara IMF 2023 tak hanya pertunjukkan seni topeng Menawan Tari Topeng, melainkan juga adanya Konferensi Nasional Indonesia Mask Organization (IMO), Pameran Topeng, dan Lomba Mewarnai Topeng.
“Selama sepuluh tahun ini, IMF menjalankan komitmen untuk terus memperkenalkan, mempromosikan, mengembangkan topeng Indonesia yang merupakan bagian dari kebudayaan Indonesia di kancah global. IMF juga telah menjadi panggung pemersatu keanekaragaman kebudayaan daerah, bangsa, negara, dan masyarakat melalui topeng," jelasnya dalam rilis yang diterim oleh IDN Times, Minggu (19/11/2023).
Sementara itu, Kim Ikmo selaku Manager of Festival Content of Andong City South Korea turut mengatakan harapannya dalam hal pertukaran budaya antarnegara atas terselenggaranya IMF 2023.
“Celebrating the Korea and Indonesia 60 years of diplomatic relations, we hope that today's event will lead to various culture exchanges between the two organizations, cities, and even countries (red: Merayakan 60 tahun hubungan diplomatik Korea dan Indonesia, kami berharap acara ini dapat menghasilkan berbagai pertukaran budaya antara kedua organisasi, kota, dan bahkan negara),” ujar Kim.
Baca Juga: Peringati Hari Wayang Dunia, BHS Ajak Anak Muda Peduli Budaya