Keistimewaan 'Rambut Nenek' Mbah Sayem, Jajanan 90-an yang Kian Langka
Sudah 40 tahun jual gulali
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Solo, IDN Times – ‘Rambut Nenek’ atau gulali merupakan salah satu jajanan manis yang terkenal di era 90 an.
Seiring berjalannya waktu jajanan yang dulu kerap ditemui di sekolah-sekolah maupun pusat-pusat keramaian seperti pasar malam tak lagi mendapat tempat kalah dengan jajanan kekinian.
Jajanan dengan rasa manis ini kian langka dan jarang ditemui, namun di kota Solo, Jawa Tengah masih terdapat penjual yang menjajankannya secara tradisional.
Tidak menggunakan gerobak atau dikemas dengan cantik, ‘Rambut Nenek’ buatan Mbah Sayem (70) ini setiap harinya dijajakan dengan cara digendong keliling kampung.
Baca Juga: 3 Warung Nasi Gandul Enak di Pati yang Wajib Dikunjungi, Maknyus!
1.‘Rambut Nenek’ racikan Mbah Sayem ini selalu diburu oleh para pembeli.
Meski saat ini banyak jajanan kekinian yang beraneka ragam, namun kuliner ‘Rambut Nenek’ atau gulali manis ini ternyata masih banyak pengemarnya. Meski dijajakan secara tradisional kuliner ‘Rambut Nenek’ racikan Mbah Sayem ini selalu diburu oleh para pembeli.
Mbah Sayem sendiri sudah 40 tahun berjualan ‘Rambut Nenek’. Dengan mengendong keranjang yang terbuat dari bambu atau tenggok, Ia biasanya berjualan di daerah Tipes, Solo. Selain menjajakan keliling kampung, Mbah Sayem juga sesekali mengelar dangangannya di sekolah-sekolah yang Ia lalui.
“Jualan gulali sudah lama ada 40 tahun, setiap hari keliling di sini,” ujarnya saat dijumpai di sekitar daerah Tipes, Solo, Senin (30/9).
Baca Juga: Gadis di Kudus Ini Sukses di Usia Muda Berkat Tekuni Usaha Kopi Muria