Marak Kekerasan Anak oleh Pendidik, Menteri PPPA Ini Jadi PR Utama
Peringatan Hari Anak Sedunia, 20 November.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Solo, IDN Times - Peringatan Hari Anak Sedunia dipusatkan di Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu (20/11). Acara yang digelar di Taman Jaya Wijaya, Mojosongo, Solo ini sekaligus untuk memperingati 30 Tahun tahun Konvensi Hak Anak (KHA).
Sejumlah tamu undangan diantarakan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmavati, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Perwakilan UNICEF untuk Indonesia Debora Comini, dan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo datang untuk memeriahkan acara yang kebanyakan pesertanya adalah anak-anak yang tergabung dalam Forum Anak.
1. Kasus kekerasan terhadap anak jadi PR utama
Menteri PPPA, I Gusti Ayu Bintang Darmavati mengatakan kekerasan yang dialami anak merupakan salah satu pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan olehnya. Terutama kekerasan yang dilakukan oleh tenaga pendidik di sekolahan yang saat ini marak terjadi, bahkan tersiar di media sosial.
"Permasalahan utama yang dihadapi sekarang lebih banyak kasus-kasus kekerasan anak. Dan yang paling kami sayangkan justru pelakuknya adalah tenaga pendidik," ujarnya disela-sela acara.
Berdasarkan data dari UNICEF tahun 2019, lebih dari 1000 anak setiap tahun menjadi korban kekerasan , dimana 60 persennya merupakan korban kekerasan seksual. Dan 670 anak di Indonesia telah berkonflik dengan hukum, dan 233 anak diselesaikan lewat restorative justice.