Pelaku UMKM di Boyolali Masih Enggan Manfaatkan KUR
Dinilai prosesnya berbelit-belit
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Boyolali, IDN Times - Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah mengungkapkan masih banyak pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kabupaten Boyolali yang belum mendapatkan akses permodalan melalui perbankan.
Sebagian di antara mereka juga enggan mengajukan kredit ke bank karena tidak mau ribet untuk proses pengajuan.
Baca Juga: 18 Hari Ubah Nasib, Kisah Buruh Bangunan Difabel Asal Boyolali
1. Sebagian pelaku UMKM belum manfaatkan KUR
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Boyolali, Karsino, mengatakan masih minimnya pelaku UMKM yang enggan mencari permodalan di perbankkan karena tidak ingin berbelit-belit. Selain itu, edukasi masyarakat terkait kredit usaha rakyat (KUR) juga tergolong belum merata.
"Pelaku UMKM kebanyakan tidak mau berbelit-belit sehingga mereka enggan untuk mengajukan kredit ke bank. Selain itu dari pihak bank nya sendiri juga belum maksimal untuk menyalurkan kredit ke pelaku UKM," ujarnya saat acara Sosialisasi Program KUR dan Lembaga Keuangan untuk Kredit Usaha Rakyat yang diselenggarakan Bale Rakyat Aria Bima dan Yayasan Bangun Watak di Front One, Boyolali, Jumat (30/9/2022).
Di Boyolali ada sekitar 8.000 UMKM yang terdaftar di Disdagperin. Menurut Karsino, tak lebih dari separuh yang memanfaatkan KUR. Terlebih pada saat pandemi COVID-19 banyak UMKM yang tutup dan gulung tikar.
"Data tidak statis selalu dinamis, dulu sebelum pandemi jumlahnya banyak tetapi saat pandemi hilang dan sekarang sudah mulai banyak lagi," jelasnya lagi.
Baca Juga: Modal Usaha KUR, Cek Pembiayaan Untuk UMKM Hingga Rp10 Juta di Solo