Pemkot Solo Buka Hotline COVID-19, Wali Kota Imbau Warga Tak Panik
Siapkan anggaran Rp2 miliar tangani virus corona
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Solo, IDN Times - Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tak panik usai ditetapkannya status kondisi luar biasa (KLB) di Kota Solo, pada Jumat malam (13/3).
Diberlakukannya status KLB tersebut menyusul adanya pasien positif virus corona (COVID-19) yang meninggal di RSUD Dr Moewardi, Solo, Jumat (13/3). Pasien tersebut merupakan warga kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah.
Baca Juga: Wali Kota Solo Tetapkan Status KLB Virus Corona
1. Kunjungan ke pasar tradisional
Usai berstatus KLB, Rudy menghimbau warga masyarakat untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa. Hal tersebut ia tunjukkan dengan melakukan kunjungan di pasar darurat Pasar Legi, Solo.
Dalam kunjungannya, pria yang akrab disapa Rudy tersebut menyempatkan diri untuk berbincang-bincang kepada warga dan pedagang tanpa menggunakan masker. Kunjungannya ke pasar trasidional bertujuan untuk mengajak masyarakat untuk tetap beraktifitas dan berbelanja ke pasar tradisional. Ia mengaku tak perlu khawatir dengan adanya status KLB virus corona di Solo, sebab status tersebut merupakan bentuk penanganan COVID-19.
"Lho KLB itu masalah penanganan jadi kejadian luar biasa dalam menangani virus corona ini supaya tidak menyebar kemana-mana. Sehingga masyarakat tidak perlu panik tetap tenang melakukan aktivitas seperti biasa dan mengendalikan pola hidup yang bersih dan makan yang sehat," ujarnya, Sabtu (14/2).
Rudy menambahkan jika pencabutan status KLB virus corona di Solo belum bisa dipastikan, pihaknya masih menunggu perkembangan kondisi jumlah dari pasien virus corona di RSUD Dr Moewardi, apakah kasus bertambah atau berkurang.
"Kalau perkembangannya di Rumah Sakit Moewardi membaik dan kondisinya semakin baik, ia mungkin bisa KLB nya dicabut. Tapi selama belum dicabut yang membutuhkan banyak orang tetap ditunda," ungkap Rudy.
Baca Juga: 14 Kebijakan Pemkot Solo Setelah Status Penetapan KLB Virus Corona