TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Putri Raja PB XII Surakarta Meninggal Dunia saat Nonton Gerhana Bulan

GKR Retno dimakamkan di Imogiri, Yogyakarta

Suasana rumah duka Almarhumah GKR Retno Dumillah. IDNTimes/Larasati Rey

Surakarta, IDN Times - Kabar duka datang dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Putri Raja Pakubuwono XII, GKR Retno Dumillah SH MKn atau GRAy Koes Isbandiyah meninggal dunia sekitar pada Rabu (27/5/2021) pukul 19.00 WIB, di Puskesmas Plaosan, Magetan, Jawa Timur. GKR Retno mengembuskan napas terakhir pada usia 67 tahun.

Baca Juga: Dua Putri Raja Terkurung di Keraton Solo, Bertahan Makan Daun Singkong

1. Meninggal saat menyaksikan Gerhana Bulan total

GKR Koes Moertiyah Wandansari. IDNTimes/Larasati Rey

Salah satu Putri PB XII, GKR Koes Moertiyah Wandansari atau akrab disapa Gusti Moeng menceritakan kronologi kejadian meninggalnya GKR Retno. Pada saat kejadian, ia bersama GKR Retno dan suamninya, KP Eddy Wirabumi sedang menyaksikan Gerhana Bulan total di Sarangan, Magetan, Jawa Timur.

Gusti Moeng menyebut jika kondisi GKR Retno saat itu sehat dan tidak ada gejala sakit sebelumnya.

Nggak mengeluh apa-apa, ndak gerah (red: tidak sakit). Makanya kita dolan (red: bermain). Kan Gusti Ayu (GKR Retno) pulang dari Jakarta, terus sampai di Sarangan. Sampai di Sarangannya tapi rodok duwur (red: sedikit tinggi lokasinya). Sampai disitu kebelet pipis terus beliau nyelehke (red: menaruh) tas, masuk ke kamar mandi dan habis itu lenggah (red: duduk) lagi mersani (red: melihat) bulan. Kan gerhana, bulannya hanya keliatan kecil gitu. Terus ternyata beliau saya toleh lagi ternyata masuk ke kamar mandi lagi agak lama. Saya suruh orang untuk melihat dan benar, beliau di sana sudah lemas serangan jantung,” jelasnya Kamis (26/5/2021).

2. Meninggal dunia akibat serangan jantung

Almarhum GKR Retno Dumillah. IDNTimes/Larasati Rey

Melihat kejadian tersebut, Gusti Moeng kemudian memberikan pertolongan pertama dan kemudian membawanya ke Puskesmas Plaosan, Magetan, Jawa Timur. Namun, nyawa GKR Retno tidak tertolong lagi.

Ditiliki  tenan (red: dilihat benar-benar) lemas sekali. Serangan jantung dan selama serangan jantung itu beliau sudah istigfar terus. Kejadian benar-benar cepet sekali hanya 10 menit kejadiannya. Meninggalnya di Puskesmas dan sempat di pompa itu kalau dipompa ada denyutnya tapi kalau dilepas ilang lagi, jadi di (Sarangan) sini sudah kosong. Dan natnya (red: meninggalnya) itu jam 19 lebih dikit,” terang adik kandung GKR Retno itu.

Gusti Moeng mengungkapkan jika almarhumah memiliki riwayat penyakit jantung sejak 30 tahun lalu. 

Baca Juga: Keunikan Jam Istiwak Keraton Solo, Penanda Salat Manfaatkan Matahari

https://www.youtube.com/embed/IO4g6M5UE0Y
Berita Terkini Lainnya