Tiga Bulan Mengungsi, Ini yang Dirasakan Warga Desa Tlogolele Merapi
Erupsi Gunung Merapi tak kunjung usai
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Boyolali, IDN Times - Rasa jenuh dan bosan menghinggapi para pengungsi di Tempat Penampungan Pengungsi Sementara (TPPS) Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Bagaimana tidak, mereka sudah tiga bulan tepatnya mulai tanggal 5 November 2020, berada di tempat pengungsian menunggu bencana erupsi Gunung Merapi selesai.
Baca Juga: Erupsi Gunung Merapi, 133 Warga Boyolali Mengungsi di Tlogolele
1. Merasa jenuh
Sejumlah pengungsi di di Tempat Penampungan pengungsi sementara (TPPS) Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali mulai jenuh tinggal di pengungsian.
Sekretaris Desa Tlogolele, Neigen Achtah Nur Edy Saputra mengatakan pengungsi warga Desa Tlogolele berjumlah 241 jiwa yang tergolong kelompok rentan tersebut, setiap hari berada di pengungian. Hanya kaum lelaki saja yang diperbolehkan untuk kembali ke rumah dan berladang.
Sementara para kelompok renta yang terdiri dari anak-anak, ibu hamil, dan lansia tetap berada di pengungsian. Para pengungsi tersebut merasa jenuh dengan aktivitas keseharian di pengungsian.
"Ya hampir 3 bulan lah, 75 hari, keluhan dari mereka tidak ada cuman jenuh itu ya pasti," ujarnya Rabu (28/1/21).
Baca Juga: Gunung Merapi Meletus, Sebagian Wilayah Boyolali Dilanda Hujan Abu