TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Warga Nangis Lurah Gajahan Dituduh Pungli, Gelar Aksi Dukung Suparno

Suparno tuai dukungan warga

Warga Gajahan Solo memasang spanduk dukugan kepada Lurah. Istimewa

Surakarta, IDN Tmes - Warga Gajahan, Pasar Kliwon, Solo mengelar aksi dukungan terhadap Lurah Gajahan, Suparno yang diduga melakukan pungutan liar (pungli) zakat fitrah ke warga.

Dalam dukungan tersebut, warga mengatakan jika pungutan tersebut bersifat suka rela dan diberikan kepada Linmas serta petugas pemungut sampah.

Baca Juga: Anak Buah Terlibat Pungli Zakat, Gibran Copot Jabatan: Saya Minta Maaf

1. Pasang poster dukungan

Aksi dukungan kepada Lurah Gajahan, Solo. Istimewa

Pemasangan poster dan spanduk bertuliskan hastag #saveLurah , #wetrustSuparno terpasang di halaman depan Kantor Kelurahan Gajahan, Pasar Kliwon, Solo.

Diketahui, poster tersebut dipasang oleh warga Gajahan sebagai ungkapan dukungan terhadap Lurah yang dituduh melakukan pungutan liar (pungli). Tak hanya memasang poster, para warga juga membubuhkan tanda tangan di poster, sebagai bentuk rasa empati kepada Lurah Gajahan.

Namun, Senin pagi Senin (3/5)21) pukul 06.00 WIB poster dukungan tersebut telah dilepas oleh petugas.

2. Warga Gajahan mengaku kecewa

Dukungan petisi tanda tangan kepada Lurah Gajahan, Solo. IDNTimes/Larasati Rey

Salah seorang warga Gajahan, Ananda (60) mengaku kecewa dengan keputusan pencopotan jabatan Lurah Gajahan. Menurutnya keputusan tersebut tidak adil dan tidak memiliki hati nurani.

"Soal ada pungli itu, aduh warga Gajahan sangat kecewa sekali, saya barusan nangis saya ke kelurahan. Saya nangisi, nangisi apa kejam sekali ini namanya berita seperti ini. Tidak ada pungli, demi Allah tidak ada pungli ini rasa empati kita terhadap Linmas yang tidak ada THR, kita mencarikan THR receh koyo wong ngemis lho," ujarnya.

Ananda mengatakan jika Suparno merupakan sosok yang baik hati dan dermawan. Ia juga tidak melakukan korupsi ataupun pungli seperti yang diberitakan. Hasil tersebut 100 persen diberikan kepada Linmas dan pengangkut sampah di wilayahnya.

"Pak Suparno itu baik banget, setiap Pak Parno habis jam kerja itu kita membicarakan bagaimana membangun RW sini dan bagaimana kekurangan dan guyup dengan keberadaan seadanya," katanya.

"Pak Lurah hanya mengetahui, dan Pak Lurah itu sudah sugih, sawahe okeh ora sah korupsi," tegasnya.

Baca Juga: Sudah 4 Tahun Anak Buah Gibran Minta 'Jatah' Zakat 145 Toko di Solo

Berita Terkini Lainnya