TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Warga NU Solo Diingatkan soal Politik saat Peringatan Hari Santri 2022

NU tak berpihak pada politik tertentu

Peringatan Hari Santri di Kota Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Surakarta, IDN Times - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Solo mengelar rangkaian Hari Santri Nasional 2022, Jumat--Minggu (25--27/11) di Pamedan Pura Mangkunegaran, Solo.

Peringatan Hari NU itu sekaligus menyongsong momentum satu abad NU. Adapun, tema peringatan Hari Santri Nasional tersebut adalah Santri Bermartabat dan Berkompetensi.

Baca Juga: Isi Surakarta Message Hasil Pertemuan World Peace Forum di Solo

1. Ingatkan warga NU soal sikap politik

Peringatan Hari Santri di Kota Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Ketua PCNU Kota Solo, Mashuri mengatakan, NU selalu berbenah untuk penyempurnaan, terlebih memasuki tahun politik dan pesta demokrasi pada 2024 mendatang.

"Konsep 'sawwuu shufuufakum' yang berarti rapatkan barisan. Bertujuan untuk menjaga kita dari perpecahan. Kita harus solid. Jangan mau dipecah belah. Menghadapi pesta demokrasi, tahun politik, butuh kedewasaan sikap yang lahir dari kecerdasan intelektual, spiritual, dan emosional," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Mashuri juga mengingatkan kepada warga NU untuk tetap solid dan jangan mau diadu domba dan dipecah belah hanya karena sikap politik yang berbeda.

"Jangan sampai mau kita dipecah oleh kelompok tertentu sehingga tidak terlihat (anggotanya) besar," tegasnya.

2. Tegaskan NU tak berpihak pada politik mana pun

Peringatan Hari Santri di Kota Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Mashuri menegaskan kepada para pengikutnya jika sikap PCNU Kota Solo di era kepemimpinannya netral alias tidak berpihak kepada kelompok politik mana pun.

Menurutnya, sebagai ulama wajib mengayomi siapa pun dan kelompok mana pun. Bahkan harus mampu merekonsiliasi dari berbagai kelompok yang berbeda pendapat dan haluan.

"Ini agar NU menjadi rujukan di negara ini. Dalam survey terakhir, dari 270 juta penduduk di Indonesia. Sekitar 55 persen penduduknya beramaliyah NU. Dalam tiga tahun sejak 2019, pencapaian kita sudah sangat signifikan. Kepengurusan kita ada 13 lembaga. Yang mem-break down semua program kerja sampai ke tingkat bawah bahkan ke kultur NU. Sebanyak 10 badan otonom ini sudah lengkap," imbuhnya.

Baca Juga: Solo Keroncong Festival Wujud Pengembangan Kearifan Lokal di Solo

Berita Terkini Lainnya