TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

117 Kapal Siap Melaut ke Natuna, Nelayan Pantura Minta Subsidi Solar

Satu kapal membutuhkan 80 ton

SPBU Nelayan Karyamina Kota Tegal, Selasa (26/11) siang, didapati antrean puluhan jeriken kosong milik nelayan. (IDN Times/Haikal Adithya)

Tegal, IDN Times - Sedikitnya 117 kapal nelayan Kota Tegal siap diidentifikasi Tim Kemenkopolhukam, guna kepentingan operasional di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Perairan Natuna. Usai diperiksa, kapal-kapal nelayan Pantura itu akan segera diberangkatkan ke WPP 711.

Baca Juga: Ditolak Nelayan Natuna, Nelayan Pantura Tetap Akan Diberangkatkan

1. Jumlah kapal dari Pati dan Rembang belum diketahui

IDN Times/ Muchammad Haikal

“Setelah dikumpulkan pemilik dan nahkoda, tercatat ada 117 kapal di Kota Tegal yang siap untuk diperiksa Tim Menkopolhukam serta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Setelah itu, nanti langsung diberangkatkan ke Natuna,” ujar Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Tegal, H Riswanto saat ditemui IDN Times, Selasa (21/1) siang.

Namun demikian, kata Riswanto, keberangkatan kapal nelayan asal Kota Bahari tersebut tidak secara keseluruhan dilakukan. Sebab, dari hasil rapat koordinasi bersama Deputi IV Kemenkopolhukam Senin (13/1) pekan lalu, hanya 30 kapal saja yang bisa diberangkatkan dari Kota Tegal.

Sedangkan sisa yang lainnya, kemungkinan besar akan diberangkatkan dari Juwana, Kabupaten Pati dan Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Meski hingga saat ini kedua daerah tersebut belum memberikan berita kesiapan armada nelayannya.

2. Antusias nelayan tinggi jumlah kapal dibatasi

IDN Times/ Muchammad Haikal

Antusias nelayan menjadi sumber informan pemerintah sangatlah tinggi, namun pihak HNSI menyayangkan jumlah kapal yang dialokasikan hanya sedikit. Padahal, para nelayan bisa menjadi mata dan telinga, terkait dengan kedaulatan Perairan Natuna.

“Orang yang pertama melihat adalah nelayan. Di belakang itu, kita kan bisa memberikan informasi ke petugas yang mengawal. Sehingga bisa dilakukan tindakan tegas,” jelasnya.

Baca Juga: Tanggapi Ratusan Nelayan Pantura Siap ke Natuna, Ganjar: Sesuaikan WPP

3. Melaut di Natuna selama dua bulan

IDN Times/ Muchammad Haikal

Ditambahkan Riswanto, nantinya para nelayan dari Pantura akan melaut selama 60 hari atau dua bulan. Dimana perjalanan menuju Perairan Natuna diperkirakan memakan waktu tujuh hari. Begitu pula untuk perjalanan pulang menuju Jawa.

Ihwal hasil tangkapan, hingga saat ini Riswanto mengaku masih menanti keputusan resmi Kemenkopolhukam. Sebab, pimpinan DPRD setempat menghendaki hasil tangkapan dijual di Natuna. Namun, pihaknya berharap hasil tangkapan dapat dibagi menjadi dua.

“Apabila sarana dan fasilitas di Natuna memadai, kita bisa jual di sana. Tetapi jika ternyata kondisinya terbatas, maka mungkin bisa dibagi menjadi dua. Sebagian dijual di Natuna dan sisanya kita bawa ke Jawa,” harapnya.

Berita Terkini Lainnya