TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ada yang Tak Setuju Kebijakan Menteri KKP, Edhy Prabowo: Gak Perlu Main Politik di Publik

Kebijakannya menuai pro dan kontra

Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Edhy Prabowo saat melakukan Kunjungan Kerja ke Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari, Kota Tegal beberapa waktu lalu. IDN Times/ Muchammad

IDN Times, Tegal - Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Edhy Prabowo siap pasang badan memberikan sejumlah kebijakan untuk kesejahteraan nelayan. Meski saat ini banyak kebijakannya menuai pro dan kontra di kalangan terntentu.

Baca Juga: Polemik Izin Ekspor Benih Lobster, Edhy Prabowo: Saya Siap Diaudit 

1. Menteri harus membela dan siap tangani keluhan nelayan

IDN Times/ Muchammad

“Kehadiran saya ke sini menjalankan perintah Presiden, untuk membangun komunikasi dengan nelayan. Ke depan tidak ada lagi nelayan yang tidak diperhatikan. Setiap ada secuil keluhan dari nelayan, itu menjadi tugas Menteri. Ada masalah apa, Menteri harus membela,” ungkap Edhy saat melakukan Kunjungan Kerja ke Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari, Kota Tegal, kemarin.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra bidang Keuangan dan Pembangunan itu menjelaskan, selain membangun komunikasi, kehadirannya di Kota Bahari juga sekaligus untuk menunaikan perintah Presiden untuk membangun sektor perikanan budidaya.

2. Perhatikan betul alat tangkap yang digunakan nelayan

IDN Times/ Muchammad

Ihwal pembangunan komunikasi, Edhy mengaku hal itu berhubungan erat dengan nasib nelayan perikanan tangkap.

Alat tangkap yang tidak diperbolehkan, menurutnya harus jelas pelarangannya. Termasuk ditegaskan pula alat tangkap penggantinya.

“Alat tangkap yang tidak boleh, harus ada jalan keluarnya yang tidak boleh itu penggantinya apa. Jangan dilarang, lantas disuruh mati kita di sini. Saya tahu, ada yang tidak boleh kita lakukan dan merusak lingkungan,” bebernya.

3. Nelayan menyatakan siap diatur oleh KKP

IDN Times/ Muchammad

Dikemukakan Edhy, jauh beberapa waktu lalu pihaknya telah menemui sebagian besar nelayan yang mewakili kelompok cantrang, nelayan kecil dan nelayan besar. Dari kesemuanya pun sama, menyatakan siap diatur tetapi tidak mau dihilangkan.

“Diskusi panjang sudah terjadi. Sekarang waktunya menjalankan keputusan,” lantangnya.

Baca Juga: Bela Edhy Prabowo Ekspor Benih Lobster, Politisi Gerindra Sindir Susi?

Berita Terkini Lainnya