Mengenal Mobil Unik Gentayu dan Rondhan Karya Mahasiswa Undip, Sabet Juara Tiga di Mandalika
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Ajang balapan kategori Prototype Electrical Vehicle di kompetisi Shell Eco-Marathon Asia Pacific & Middle East 2023 yang diadakan di Pertamina Mandalika International Circuit, Lombok NTB mampu mengangkat prestasi para mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.
Musababnya, pada ajang tersebut, dua mobil hasil karya mahasiswa Fakultas Teknik Undip mampu meraih juara ketiga.
1. Mobil Gentayu dan Rondhan meraih juara ketiga
Adalah mobil prototipe bernama Gentayu yang menyabet kategori Urban Concept Internal Combustion Engine dengan raihan 286 Km/L. Lalu untuk mobil Rondhan juga meraih podium ke-3 pada kategori Prototype Electrical Vehicle dengan raihan 650 Km/kWh.
2. Hasil rancangan tim Antawirya Hexa
Dekan Fakultas Teknik Undip Prof Mochamad Agung Wibowo mengatakan kedua mobil itu buatan tim Antawirya Hexa Undip yang mengikuti ajang balapan di sirkuit Mandalika.
Ia pun mengaku bangga atas prestasi yang ditorehkan Tim Antawirya Hexa Undip. Prestasi tersebut merupakan hasil kerja keras seluruh tim selama beberapa tahun sebelumnya.
“Alhamdulillah tahun ini kita berhasil memperoleh dua medali. Itu membuktikan kesuksesan adik-adik mahasiswa merupakan hadiah dari latihan dan kerja keras jangka panjang,” tulisnya dalam keterangan yang didapat IDN Times, Sabtu (22/7/2023).
3. Kedua mobil berbahan bakar bensin dan listrik
Gentayu merupakan mobil hemat energi berbahan bakar bensin yang menggunakan mesin modifikasi berkapasitas 125 cc dan mampu melaju hingga 75 km/jam.
Sedangkan Rondhan adalah mobil listrik yang menggunakan sistem BLDC Motor dan memiliki berat 25 kg. Prototipe kedua ini sebelumnya sudah banyak meraih penghargaan. Salah satunya berhasil meraih posisi empat untuk kategori Urban Internal Combustion Engine di Region Asia pada Shell Eco-Marathon 2022.
Editor’s picks
4. Wujudkan misi menjadi fakultas riset yang unggul di tingkat internasional
Agung menjelaskan, Antawirya Hexa merupakan salah satu tim yang memiliki kegiatan yang irasional. Sehingga memerlukan continuous improvement yang nyata dan terus dilakukan.
“Kita sudah berperan lama, kurang lebih sekitar 10 tahun. Alhamdulillah dosen-dosen memiliki passion yang tinggi dan mahasiswa juga tekun, serta regenerasi didalam tim juga terus berjalan. Sehingga dari tahun ke tahun prestasi kita semakin baik. Ini juga sesuai dengan visi Fakultas Teknik Undip, yakni Menjadi Fakultas yang Unggul di Tingkat Internasional Berbasis Riset pada Tahun 2024,” tuturnya.
Lebih jauh lagi, ia menjelaskan kini perlu continuous improvement, karena itu akan selalu memperbaiki setiap penelitian yang ada.
Di samping itu, kegiatan Tim Antawirya Hexa Undip merupakan kegiatan yang sangat positif, karena dari hasil penelitian langsung diimplementasikan di lapangan.
5. Minta mahasiswa Teknik tularkan semangat juara
Agung berharap kepada semua mahasiswa Teknik untuk terus mengikuti kompetisi karena akan mengasah dan jiwa untuk bersaing dengan orang lain.
“Kompetisi ini bagus karena akan memberikan keuntungan atau jiwa untuk pasar, karena setelah mereka lulus, mereka pun harus bersaing dengan orang lain,” ujarnya.
“Ke depannya kami berpesan kepada mahasiswa untuk menularkan pengalaman dan semangat ini kepada adik kelas supaya nanti bisa memberikan tongkat estafet ke generasi berikutnya,” tambahnya.
Tim Antawirya Hexa Undip merupakan tim dari Universitas Diponegoro Semarang yang bergerak di bidang mobil hemat energi. Tim Antawirya dibentuk pada tahun 2013 oleh Divisi Workshop Himpunan Mahasiswa Teknik Universitas Diponegoro.
Rencananya, setelah mengikuti kompetisi Shell Eco-Marathon Asia Pacific & Middle East 2023, Tim Antawirya Hexa Undip akan mengikuti Kontes Mobil Hemat Energi 2023 yang diadakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikbudristek pada 11-18 Oktober 2023 mendatang.
Baca Juga: Prof Suharnomo Terpilih Jadi Rektor Undip, Proses Debat Diklaim Terbuka