Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Tegal, IDN Times - Sedikitnya tiga era kepemimpinan Wali Kota Tegal dinilai belum mampu menangani permasalahan nelayan. Salah satunya pendangkalan Kali Bacin, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat yang menjadi tumpuan ratusan nelayan tradisional.
Baca Juga: Ombak Besar 2 Meter, Seminggu Nelayan di Tegal Tak Berani Melaut
1. Sedimentasi berlangsung lama
IDN Times/ Muchammad Haikal Dasan salah seorang warga RT 09/ RW 09, Gang Etong, mengeluhkan lambannya pemerintah menanggapi persoalan pendangkalan Kali Bacin. Kakek berusia 71 tahun ini mengaku, terjadinya sedimentasi telah berlangsung cukup lama. Bahkan, saat dirinya masih berstatus lajang.
Hingga akhirnya menikah, memiliki anak serta cucu, lelaki berpawakan tinggi besar ini bersama rekan-rekan seprofesinya masih saja direpotkan dengan pendangkalan Kali Bacin. Untuk melewatinya, dibutuhkan tenaga ekstra dan perjuangan yang tak main-main.
2. Mendorong kapal setengah mil
IDN Times/ Muchammad Haikal “Kurang lebih ada setengah mil kalau mau mendorong kapal sampai ke muara. Dua tenaga manusia ya tidak cukup untuk ukuran kapal kecil seperti ini. Paling tidak enam hingga tujuh orang,” ungkap Dasan saat ditemui IDN Times, Minggu (5/1) pagi.
Dasan menambahkan, kedalaman lumpur sedimentasi mampu mencapai dada orang dewasa. Jika terjadi air pasang, pendangkalan sedikit berkurang hingga pinggul atau perut orang dewasa.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Baca Juga: Ombak Besar 2 Meter, Seminggu Nelayan di Tegal Tak Berani Melaut
3. Mengeluh kepada tiga Wali Kota
IDN Times/ Muchammad Haikal Lebih lanjut Dasan menceritakan, keluhan terjadinya pendangkalan telah disampaikan kepada sejumlah pihak. Baik pemerintah daerah, provinsi hingga pemerintah pusat. Bahkan, tiga era kepemimpinan Wali Kota belum bisa memberikan jawaban yang memuaskan.
Menurutnya, pendangkalan terjadi akibat faktor alam dan menjamurnya pelaku usaha filet. Sebab, limbah yang dihasilkan selama bertahun-tahun menjadikan bantaran Kali Bacin semakin tinggi.
“Sudah capek sebetulnya. Mau mengeluh percuma, tidak ada tanggapan. Mulai dari Wali Kota Ikmal Jaya, Bunda Sitha, Nursholeh hingga sekarang Dedy Yon. Harapan kami ya Kali Bacin itu dikeruk, karena hampir seratusan warga di sini menggantungkan hidup di laut,” pintanya.