TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menelusuri Sejarah Kiai Telingsing, Ulama Cina Penyebar Islam di Kudus

Dakwah melalui jalur seni ukir pahat kayu

IDN Times/Oetoro Aji

Kudus, IDN Times - Sosok Kiai Telingsing rupanya tidak asing bagi masyarakat di Kabupaten Kudus. Sosok  Telingsing yang keturunan dari Tionghoa ini menyebarkan agama Islam di wilayah Kabupaten Kudus.

Hingga kini, makam Mbah Telingsing yang berada di Desa Sunggingan, Kecamatan Kota Kabupaten Kudus masih dikunjungi para peziarah. Hal ini pun menjadi pembahasan dalam sarasehan dan ngaji budaya menggali culture-preneurship Kiai Telingsing Inspirator Sunan Kudus di aula Museum Jenang Gusjiang Kudus, Kamis (3/10) malam.

Acara yang diselenggarakan oleh Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LAKPESDAM NU) Kabupaten Kudus bekerja sama dengan yayasan pendidikan Islam Kiai Telingsing menghadirkan beberapa narasumber.

Di antaranya Asmaji Muchtar pernah menjadi Ketua Yayasan Pendidikan Kiai Telingsing. Ia saat ini adalah Dosen Pascarsarjana Universitas Sains Al-quran (Unisiq) di Wonosobo. Selain itu juga, sebagai narasumber KH Agus Sunyoyo Lesbumi PBNU sekaligus juga penulis buku atlat walisongo.

Baca Juga: Fenomena Halo Matahari, Warga Ramai Foto di Kompleks Makam Sunan Kudus

1. Sejarah Kiai Telingsing dari penuturan atau melalui folklore

IDN Times/Oetoro Aji

Asmaji Muchtar pernah menjadi Ketua Yayasan Pendidikan Kiai Telingsing saat pemaparan mengatakan pengetahuan sejarah Tee Ling Sing atau Telingsing secara umum dapat dari penuturan atau melalui folklore. Penelitian yang dibantu para ahli sejarah dan akademis yang dalam penulisannya merujuk pada sumber.

Pada sumber, Kiai Telingsing adalah seorang keturunan ayah yang beribu Tionghoa. Ayah Telingsing bernama Kiai Sunggin. Hal ini merujuk pada sebuah nama desa di kudus. Sebuah kawasan yang berada pada lintasan Sungai Gelis sekitar 500 meter dari Menara Kudus.

Pandangan ini tentunya tidak sama dengan penutuan sebagian masyarakat lainnya yang meyakini bahwa ayah Kiai Telingsing adalah seorang pribumi dari Desa Sunggingan.

2. Diperintahkan sang ayah untuk ke Jawa menyebarkan Agama Islam

IDN Times/Oetoro Aji

Diceritakan bahwa perjalanan hidup ayah Kiai Telingsing terbawa angin ke negeri Cina (Yunan). Melalui seutas benang layang-layang yang diterbangkan sendiri.

“Di Cina Kiai Sungging menikah dengan seorang gadis pribumi yang kemudian melahirkan Tee Ling Sing,” ujarnya.

Kemudian memasuki usia ke-17 tahun Telingsing mendapatkan perintah ayahnya agar kembali ke Jawa Dwipa untuk melanjutkan dakwah ayahnya di Kudus yang dulu disebut dengan Tajug. Kemudian Telingsing bertemu dengan Sunan Kudus atau Sayid Jakfar Shadiq.

Baca Juga: Gadis di Kudus Ini Sukses di Usia Muda Berkat Tekuni Usaha Kopi Muria

Berita Terkini Lainnya