TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Teater Tigakoma UMK Gelar Tiga Hari Pementasan di Omah Kendeng

Dekatkan diri dengan sedukur sikep

IDN Times/Istimewa

Kudus, IDN Times - Kelompok Kajian Teater Tigakoma Universitas Muria Kudus menggelar workshop dan pementasan selama tiga hari, mulai hari Jumat (25/10) hingga Minggu (25/10) mendatang. Uniknya, Acara bertajuk Menempa Diri, Berkreasi, dan Merawat Bumi itu digelar di Omah Kendeng kawasan Sedulur Sikep yang ada di Desa Sukolilo Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati.

Baca Juga: Promosikan Teater Melanesia Garin Ajak 30 Warga Papua-NTT ke 4 Negara

1. Omah kendeng lingkungan yang khas, yakni masyarakat sedulur sikep

IDN Times/Istimewa

Dipilihnya lokasi Omah Kendeng lantaran memiliki karakteristik lingkungan yang khas. Yakni masyarakat adat Sedulur Sikep, maupun kekayaan alamnya berupa pegunungan karst.

Ketua Teater Tigakoma Afif Khoiruddin mengatakan, ada beberapa materi yang nantinya akan disampaikan pada workshop tersebut. Materi itu nantinya juga akan disampaikan oleh narasumber kepada para peserta.

2. Mempelajari pengolahan dan pengembangan diri lewat teater

IDN Times/Istimewa

Materi-materi yang disampaikan di antaranya yakni penulisan naskah, penyutradaraan, keaktoran, tata musik, tata artistik, tata rias, manajemen pementasan, olah tubuh, dan olah rasa. Hal itu sebagai bekal agar mahasiswa mampu mengembangkan minat dan bakatnya untuk menciptakan karya yang layak dan bisa dinikmati masyarakat.

"Dalam proses itu mereka akan mempelajari bagaimana mengolah dan mengembangkan diri lewat teater," jelas dia seperti dalam keterangan pers rilis yang diterima, Jumat (25/10).

Menurut Afif, melalui kegiatan workshop teater secara tidak langsung juga belajar mengaplikasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pertama, pendidikan dan pengajaran melalui materi yang disampaikan.

Kedua, penelitian dan pengembangan. Sebab, untuk menciptakan karya wajib mempunyai kepekaan dan observasi mendalam mengenai kondisi lingkungan sekitar.

"Serta yang ketiga pengabdian kepada masyarakat. Karena kegiatan yang puncaknya pentas teater tidak kami lakukan di dalam kampus, tapi langsung di tengah-tengah masyarakat," jelas dia.

Baca Juga: Di Era 4.0, Garin Nugroho Sebut Indonesia Kehilangan Tokoh Humaniora

Berita Terkini Lainnya