TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bantah Calon Bagongan, Pengacara Kondang Serius di Pilbup Purbalingga

Hidupkan jaringan relawan untuk menang

IDN TImes/Rudal Afgani

 

Purbalingga, IDN Times – Pengacara kondang, Sugeng SH MSi, membantah pencalonannya sebagai Bupati Purbalingga pada Pilkada 2020 sekadar bagongan alias pura-pura. Hal ini ia ungkapkan saat pidato di hadapan massa pendukung di Aula DPC PKB Purbalingga, Rabu (11/3).

Baca Juga: Partisipasi Politik Pilkada Purbalingga Tergolong Rawan

1. Pernah disebut calon settingan di Pilkada Purbalingga 2015

IDN Times/Rudal Afgani

Istilah bagongan muncul saat ia maju sebagai calon bupati Purbalingga 2015 lalu. Ia yang berpasangan dengan almarhum Sutjipto disebut pasangan calon bagongan karena pencalonan mereka dinilai sekadar setingan.

Sebagian kalangan menilai mereka mencalonkan diri agar pasangan Tasdi-Tiwi tak melawan kotak kosong. Ketika itu, Pilkada harus diikuti minimal dua pasangan calon. Namun tak disangka, perolehan suara Sugeng ketika itu mencapai 190.276 atau lebih dari 45 persen.

“Saya sungguh-sungguh, bukan pura-pura. Ini untuk menepis rumor yang berkembang,” kata Sugeng.

2. Strategi hidupkan jaringan relawan untuk menang di Pilkada tahun 2020

IDN Times/Rudal Afgani

Pada pencalonan kali ini, ia berniat menghidupkan jaringan relawan pendukung yang membawanya dari calon bagongan menjadi calon yang diperhitungkan pada Pilkada 2015 lalu. Ia juga mengaku akan mengevaluasi sejumlah strategi pada Pilkada 2015 agar bisa memenangkan Pilkada tahun ini.

“Kunci keberhasilan mempertahankan suara pemilu adalah saksi, maka saksi akan kami latih agar tahu tugasnya,” ujar dia.

3. Persaingan ketat meraih rekomendasi

(Ilustrasi) ANTARA FOTO/Reno Esnir

Namun untuk sampai pada posisi calon, ia harus bersaing mendapatkan rekomendasi partai dengan bakal calon bupati yang lain. Di antara bakal calon dari PKB yang bakal menjadi pesaing berat Sugeng ialah Mohamad Sulhan Fauzi dan Agus Sarkoro.

Fauzi atau Oji dinilai kuat karena memiliki trah ulama besar Purbalingga, Kiai Juweini. Dia juga pebisnis sukses di bidang konstruksi dan properti. Sementara Agus Sarkoro dikenal sebagai putra daerah yang sukses memulai bisnis dari nol di Kalimantan Selatan.

Baca Juga: Berapa Honor 90 PPK di Purbalingga yang Baru Dilantik? Ini Besarannya

Berita Terkini Lainnya